Network
“Yang mau saya bahas di sini, agar temen-temen nggak terlalu mengentengkan bahkan jangan sampai mengentengkan, walaupun hanya sekedar alas kaki saja,” lanjut Husain Basyaiban.
Terkadang, orang-orang berpikir bahwa mencuri sandal adalah hal yang enteng dan tidak terlalu berisiko.
Itu salah besar, yang namanya mencuri hukumnya jelas tidak ada yang enteng, sudah dijelaskan dalam Al-Quran.
وَلَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ وَتُدْلُوْا بِهَاۤ اِلَى الْحُـکَّامِ لِتَأْکُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَا لِ النَّا سِ بِا لْاِ ثْمِ وَاَ نْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
wa laa ta-kuluuu amwaalakum bainakum bil-baathili wa tudluu bihaaa ilal-hukkaami lita-kuluu fariiqom min amwaalin-naasi bil-ismi wa angtum ta'lamuun
"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 188)
“Kebayang ya, kamu lagi nyuri sendal bapak-bapak atau sendal siapa pun, akhirnya ketika dia pulang dia nggak pakai sandal, terus tertusuk paku dan terkena tetanus atau bakteri-bakteri lain, hingga akhirnya dia meninggal gara-gara hal tersebut,” ujar Husain Basyaiban.
Baca Juga: Hati-Hati dengan Zihar, Ada Kifaratnya, Pasutri Wajib Tahu!
Kira-kira di akhirat siapa yang akan bertanggung jawab akan hal tersebut?
Maka dari itu, mulai sekarang jangan bertindak yang bisa merugikan orang lain meskipun hanya mencuri sandal.
