Kisah Puasa Nazar Sayyidah Fatimah dan Keluarga Saat Anaknya Sakit, Puasa Nazar 3 Hari Berturut-turut

- 10 Maret 2023, 20:42 WIB
Kisah Puasa Nazar Sayyidah Fatimah dan Keluarga Saat Anaknya Sakit, Puasa Nazar 3 Hari Berturut-turut
Kisah Puasa Nazar Sayyidah Fatimah dan Keluarga Saat Anaknya Sakit, Puasa Nazar 3 Hari Berturut-turut /facebook/udin/

SRAGEN UPDATE - Sayyidah Fatimah dan keluarganya pernah bernazar untuk kesembuhan putranya Husein, nazarnya berupa puasa tiga hari berturut-turut.

 

Puasa merupakan nazar yang dipilih oleh keluarga mereka karena mereka tidak mempunyai harta jika ingin bersedekah.

Gaji yang diperoleh Sayidina Ali Bin Abi Thalib suaminya hanya cukup untuk satu hari itu saja dan gaji untuk besok akan dicari pada esok harinya.

Baca Juga: Preview Episode 1 The Glory Part 2 : Apakah Do Young Membawa Keadilan untuk Dong Eun atau Membela Istrinya?

Pada suatu hari, Husein anak dari Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali sakit dan salah satu cara berobat yang dipilih yaitu bernazar untuk puasa setelah berusaha dengan cara pengobatan yang lain.

Akhirnya, Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Sayyidan Husein, hal tersebut membuat Sayyidah Fatimah dan keluarganya wajib melaksanakan puasa nazar.

Maka berpuasalah mereka, Sayyida Ali pergi bekerja yaitu menjaga kebun kurma orang dan Sayyidah Fatimah mengurusi urusan rumah tangga.

Sayyida Ali ketika bekerja mengurus kebun kurma pada hati itu juga akan mendapatkan upahnya atau gajinya, gaji tersebut langsung digunakan untuk membeli makanan seperti gandum dan kurma untuk berbuka.

Pada saat tiba waktu berbuka untuk puasa yang pertama, Sayyidah Fatimah mengolah gandum menjadi roti dengan lauk kuah dan ada kurma.

 

Sampai waktu untuk berbuka, ada yang mengetuk pintu rumah Sayyida Ali, orang-orang miskin ternyata.

Melihat orang tersebut, Sayyidah Fatimah bertanya kepada anaknya tentang makanan tersbeun dan anaknya mengizinkan untuk diberikan dengan alasan kasian.

Baca Juga: Jaehyun NCT Tampilkan Konsep Menawar Modern dan Tradisional di Cover Majalah Esquire

Selanjutnya, Fatimah bertanya kepada Ali dan diizinkan untuk memberikannya.

Akhirnya, buka yang harusnya dimakan oleh mereka diberikan kepada kepada orang-orang miskin tersebut dan mereka hanya berbuka dengan air putih.

Hari kedua berpuasa, mereka sahur menggunakan air putih dan pada waktu akan berbuka datang orang mengetuk pintunya, anak-anak yatim ternyata.

Selanjutnya, Fatimah melakukan hal yang sama, bertanya kepada anak dan suaminya, keputusannya mereka menyerahkan menu berbuka itu lagi ke anak-anak yatim.

Anak-anak yatim itu terlihat, kurus-kurus, kecil-kecil dan terlihat sangat lapar, mereka sangat kasihan kepada saudaranya itu.

 

Alhasil, mereka hanya berbuka dengan air putih saja, sama seperti pada hari pertama.

Hari terakhir, mereka berpuasa dan Sayyida Ali berpuasa dengan lemas karena tidak pernah mengonsumsi apapun kecuali air putih.

Baca Juga: Lee Hwan Hee UP10TIO Ungkap Alasan Keluar dari Acara Boys Planet karena Masalah Kesehatan

Tidak hanya Ali, Fatimah juga terlihat lemas dan tetap memasak untuk menghidangkan makanan untuk suaminya dan anak-anaknya.

Cobaan Allah memang semakin besar, tetapi hal itu tepat karena yang diberikan cobaan adalah seseorang yang dirasa tepat menerima cobaan tersebut.

Pada saat waktu akan berbuka, ada yang mengetuk pintu dan hampir pingsan, ternyata tawanan perang yang berhasil kabur dari pihak musuh kelaperan di depan pintu.

Ali dan keluarganya sangat kasihan kepada orang tersebut, tidak punya pilihan lain lagi selain memberikan hidangan berbuka mereka untuk tawanan perang tersebut.

Hidangan yang hanya tersisa untuk mereka berbuka adalah air putih dan mereka berbuka dengan air putih saja.

 

Tiga hari tiga malam keluarga Ali tidak mengonsumsi apa pun kecuali air putih.

Selama mereka berpuasa, Ali, Fatimah, dan anak-anaknya tidak pernah sedikit pun menunjukkan rasa lelah mereka kepada siapa pun terlebih menceritakan apa gang terjadi kepada mereka.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Sragen Serahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Unaudited tahun 2022

Saat Rasulullah SAW mengetahui kisah ini dari malaikat Jibril datang untuk menyalami tangan nabi SAW dan mengucapkan selamat kepadanya.

Nabi SAW yang tidak mengetuai apa-apa akhirnya diceritakan kisah keluarganya Rasulullah SAW, putri tersayangnya.

Pada akhur ceritanya, Jibril mengatakan bahwa Allah kagum terhadap apa yang telah dilakukan keluarga Ali, Allah turunkan untuk mereka ayat-ayat Al-Quran yang akan terus dibaca sampai hari kiamat.

Kisah mereka berpuasa nazar tiga hari berturut-turut dan hanya mengonsumsi air selama puasa tersebut diketahui sampai sekarang oleh manusia karena Allah sendiri yang menceritakannya.

Allah dalam Al-Qur'an menceritakan kisah ini pada Al-Qur'an surah Al-Insan ayat 7-10.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: YouTube Ustadzah Halimah Alaydrus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x