Pengertian Puasa, Hadits tentang Kewajiban Puasa Ramadhan, dan Keutamaan Puasa Ramadhan

- 16 Maret 2023, 16:38 WIB
Pengertian Puasa, Hadits Tentang Kewajiban Puasa Ramadhan, dan Keutamaan Puasa Ramadhan
Pengertian Puasa, Hadits Tentang Kewajiban Puasa Ramadhan, dan Keutamaan Puasa Ramadhan /Pixabay

SRAGEN UPDATE – Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban umat Islam bagi yang sudah balig dan berakal yang dijalankan setiap tahun pada bulan Ramadan.

Menurut bahasa, puasa berarti menahan, sedangkan menurut syariat puasa berarti menahan diri secara khusus dan dalam waktu tertentu serta dengan syarat-syarat tertentu pula.

Menahan dalam pengertian di atas termasuk ibadah karena harus menahan diri dari makanan, minuman, dan berhubungan badan serta seluruh macam sahwat dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.

Hadits-hadits tentang kewajiban puasa Ramadan

Sebelumnya, dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah : 183 Allah SWT berfirman yang artinya, “wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian.

Baca Juga: Hadits-hadits Tentang Bersiwak, Cara Bersiwak yang Benar, dan Bagaimana Jika Tidak Ada Siwak?

Dalam hadits disebutkan dari Thalhah bin Ubaidillah ia menceritakan.

أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ؟ فَقَالَ: «الصَّلَوَاتِ الخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا» ، فَقَالَ: أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصِّيَامِ؟ فَقَالَ: «شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا» ، فَقَالَ: أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الزَّكَاةِ؟ فَقَالَ: فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ، قَالَ: وَالَّذِي أَكْرَمَكَ، لاَ أَتَطَوَّعُ شَيْئًا، وَلاَ أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ، أَوْ دَخَلَ الجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ»

Artinya:

Ada seorang Badui yang datang kepada Rasulullah dengan rambut yang kusut seraya berkata: “Wahai Rasulullah SAW beritahukan kepadaku salat apa saja yang diwajibkan oleh Allah? Rasulullah menjawab, hanya salat liwa waktu, kecuali jika kamu menambahnya dengan salat sunnah.”

Orang tersebut bertanya kembali, “Beritahukan pula kepadaku puasa apa yang diwajibkan oleh Allah? Rasulullah menjawab, hanya puasa Ramadan, kecuali jika kamu hendak sunnah, orang tersebut bertanya lagi, beritahukan kepadaku zakat apa yang dibayarkan? Maka Rasulullah pun menerangkan kepadanya tentang syariat Islam.

Akhirnya, orang Badui tersebut berkata, demi Allah yang telah mengutuskan dengan kebenaran, sedikitpun aku tidak akan menambah maupun mengurangi kewajiban yang telah di fardhukan oleh Allah atas diriku. Kemudian Rasulullah pun berkata, beruntunglah jika ia benar atau akan dimasukkan ke dalam surga jika benar. (HR Muttafaqun Alaih).

Keutamaan Puasa Ramadan

  1. Puasa adalah perisai sebagaimana Rasulullah SAW bersabda

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِم

Puasa itu adalah perisai, maka janganlah (seseorang yang sedang berpuasa) mengucapkan ucapan yang kotor, dan janganlah bertindak bodoh, dan jika ada orang yang sewenang-wenang merebut haknya atau mencelanya, maka katakan, ‘Saya sedang puasa’ -dua kali.(HR. Al-Bukhari)

Baca Juga: 4 Pengingat Jika Mulai Malas Beribadah dan Sulit Tinggalkan Maksiat bagi Umat Islam

    2. Bau mulut orang berpuasa lebih harus dari minyak kasturi di sisi Allah

Rasulullah SAW bersabda, dar Abu Hurairah 

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi).” (HR. Bukhari dan Muslim)

    3. Masuk surga melalui pintu khusus

Dari Sahal bin Sa’ad ia berkata bahwa Nabi SAW berkata.

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Artinya: “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari dan Muslim).

   4. Dijauhkan wajahnya dari api neraka

Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Nabi SAW telah bersabda. 

لايصوم عبد يوما في سبيل الله الاعدالله بذالك اليوم النارعن وجهه سبعين حريفا

Artinya: Tidaklah seorang hamba berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, melainkan dengan hari itu Allah akan menjauhkan dari api neraka, dari wajahnya selama 70 musim. (HR. Jamaah kecuali Abu Dawud)***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Buku Risalah Fiqih Wanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x