Keislamannya membuat majikannya marah besar, sehingga berbagai cara ia lakukan agar Amir meninggalkan agama yang dibawa Muhammad itu dan kembali kepada kepercayaan nenek moyangnya.
Lalu, oleh Abu Bakar ia dibeli dan dimerdekakan.
Sebagai ungkapan terima kasih, ia menggembalakan domba milik Abu Bakar, tanpa digaji.
Sepulang dari menggembala, Amir bin Fuhairah melakukan pekerjaan lain, yakni memerah susu sampai tengah malam.
Amir bin Fuhairah dipercaya sebagai pencatat wahyu setelah Rasulullah, karena kecakapannya menulis dan membaca aksara.
Ketika dakwah Rasulullah diusik oleh orang Quraisy, bahkan dintimidasi akan dibunuh, ia dengan ditemani Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur.
Selama Rasulullah berada di gua, Abu Bakar membagi tugas kepada tiga orang, yakni Asma, Abdullah, dan Amir bin Fuhairah.
Asma bertugas mengantarkan makanan dan Abdullah berperan sebagai mata-mata pencari informasi yang beredar di kalangan orang-orang Quraisy.