Kisah Lengkap Sabit bin Qais, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Jenazahnya Bersaksi atas Rasulullah

- 30 Maret 2023, 14:19 WIB
Kisah Lengkap Sabit bin Qais, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Jenazahnya Bersaksi atas Rasulullah
Kisah Lengkap Sabit bin Qais, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Jenazahnya Bersaksi atas Rasulullah /YouTube Berbagi Kisah

Baca Juga: Kisah Lengkap Zaid bin Kharijah, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berbicara Ketika Sudah Meninggal

Setelah itu, Al-Zabargan bin Badr berdiri dan berkata, "Hai fulan, berdiri dan senandungkan bait-bait yang akan dikenang keutamaanmu dan keutamaan kaummu di dalamnya.”

Si fulan pun menyenandungkan sembilan bait yang diawali, "Kami adalah orang-orang mulia, tidak ada mahkluk hidup pun yang menyalami kami. Dari kami segenap raja dan pada kami tegak segala transaksi jual-beli." Begitu ia selesai, Rasulullah langsung berkata kepada Hasan bin Sabit, "Berdirilah dan jawablah laki-laki itu!" la pun menyampaikan sebuah kasidah yang terdiri atas 12 bait. Dan ketika ia selesai, Al-Agra' bin Habis berkata, "Matilah laki-laki ini. Sungguh oratornya lebih fasih daripada orator kita dan penyairnya pun lebih penyair dari penyair kita, bahkan suara mereka lebih lantang daripada suara kita." Setelah itu, mereka masuk Islam dan Rasulullah menghadiahi mereka dengan hadiah-hadiah yang bagus.

Karomah Sabit bin Qais

Peristiwa Karomah Sabit bin Qais Berlangsung Pada saat Perang Yamamah, Sabit bin Qais melihat serangan yang cukup sengit dari pasukan Musailamah Al-Kaddzab terhadap pasukan kaum muslimin di awal peperangan. Maka, ia berteriak dengan suara yang lantang, "Demi Allah, bukan seperti ini kami perang bersama Rasylullah." Kemudian, ia pergi tidak jauh dan kembali dengan memakai obat pengawet dan memakai kain kafan, lalu berteriak kembali, "Ya Allah, aku melepaskan diri kepada-Mu dari apa yang mereka (pasukan Musailamah) bawa, dan saya memohon ampun dari apa yang telah mereka perbuat, yakni lembeknya orang-orang Islam dalam berperang.”

Tidak lama kemudian, Salim mantan budak Nabi Muhammad ikut bergabung dengan membawa bendera kaum Muhajirin. Mereka berdua lalu menggali lubang, kemudian masuk ke dalam sambil berdiri dan mengembalikan pasir galian tersebut sampai menutupi setengah badan mereka. Mereka berdiri layaknya anak bukit yang kuat dan kokoh, setengah badan mereka terkubur di dalam pasir dan berada di lubang paling dalam. Bagian atasnya hanya kelihatan dada, kening, dan kedua tangannya siap menghadapi pasukan penyembah berhala dan para pendusta. Mereka terus menghantamkan pedang kepada siapa saja dari pasukan Musailamah yang mendekati mereka, hingga pada akhirnya mereka berdua terbunuh sebagai syahid di galian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada tahun 12 H atau bulan Desember 632 M.

Ketika jenazah Sabit dimakamkan, Abdullah bin Ubaidillah Al-Anshari melihat dan mendengar jenazah Sabit berbicara. Dalam hal ini, ia bercerita:

“Aku ikut menyaksikan pemakaman Sabit yang tewas dalam Perang Yamamah. Ia adalah juru bicara sahabat Anshar dan Nabi Muhammad SAW memberi persaksian bahwa Sabit adalah penduduk surga. Ketika kami memasukkan jenazahnya ke dalam kubur, kami mendengar ia mengatakan, 'Muhammad adalah utusan Allah, Abu Bakar adalah orang tepercaya, Umar adalah seorang yang syahid dan Utsman adalah orang yang baik dan penyayang. Kami melihatnya, padahal ia sudah meninggal.”***

Halaman:

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Buku 40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x