Pasar Bahulak, Pasar Angker yang Kini jadi Pasar Wisata yang Mengingatkan pada Zaman Dahulu Indonesia

13 Maret 2023, 10:03 WIB
Pasar Bahulak, Pasar Angker yang Kini jadi Pasar Wisata yang Mengingatkan pada Zaman Dahulu Indonesia /Tangkapan layar YouTube/Berita Sragen

SRAGEN UPDATE - Pasar Bahulak merupakan salah satu pasar yang akan mengingatkan pengunjungnya pada zaman dahulu di Indonesia.

 

Pasar yang dahulu dikenal sebagai pasar yang angker, kumuh, tidak terawat, kurang produktif kini menjadi pasar yang terkonsep jaman dulu.

Pasar yang umumnya hanya dikunjungi oleh warga sekitar saja, tetapi pasar Bahulak juga dikunjungi oleh orang-orang di luar wilayah tersebut.

Pasar yang berada di desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen menjual makanan-makanan jaman dahulu khususnya makanan khas Sragen.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Religi di Sragen beserta Lokasinya, Tempat Bersejarah yang Wajib Dikunjungi

Makanan yang dijual pun tidak perlu membuat pembeli risau karena bahan-bahan pengawet tidak diperbolehkan untuk digunakan pada makanan yang dijual.

Selain menjual makanan, di pasar tersebut juga disediakan tempat bermain anak-anak seperti egrang, bandulan, jungkat-jungkit, kleng brok, dan bakia.

Selain itu, ada cara unik pembayaran yang harus dipatuhi oleh yang ingin melakukan transaksi di dalam pasar Bahulak, mereka tidak menyediakan pembayaran dengan uang rupiah melainkan dengan koin dari batok yang bisa ditukar di tempat penukaran uang pasar tersebut.

Latar belakang pembuatan pasar dengan konsep tersebut karena rendahnya pendapatan masyarakat serta ditambah dengan adanya Covid-19.

 

Hal tersebut membuat perekonomian semakin sulit dan tentu saja menambah jumlah pengangguran.

Hal tersebut membuat pengambil kebijakan memutuskan untuk membuat pasar wisata terlebih letak desa Karungan hanya membutuhkan waktu 15 menit dari Gerbang Tuk Pungkruk Sragen.

Selain itu, desa Karungan juga memiliki lokasi yang dekat dengan museum Manusia Purba Sangiran Klaster Manyarejo dan Bukuran serta dekat dengan desa Wisata Batik Kliwon dan Pungsari.

Inovasi ini ternyata memberikan dampak yang positif untuk masyarakat, perekonomian masyarakat mulai tumbuh.

Baca Juga: Istri Berpuasa Sunnah: Ternyata Harus Mendapatkan Izin Oleh Suami Terlebih Dahulu

Pada pembukaan Pasar Bahulak hanya terdiri dari delapan pedagang, seiring berjalannya waktu sudah tergabung 74 pelapak di pasar Bahulak.

Selain pelapak, pengunjung Pasar Bahulak juga meningkat, pengunjung yang awalnya hanya 300 orang, pada event ke delapan mencapai 5.600 pengunjung.

Transaksi ekonomi yang awalnya hanya Rp1,2 juta berubah menjadi Rp64 juta lebih.

Pasar Bahulak merupakan pasar yang ramah kepada disabilitas karena kaum disabilitas dapat leluasa menikmati pasar ini.

Pasar Bahulak disebut juga sebagai pasar ramah ibu karena menyediakan tempat khusus ibu-ibu menyusui.

 

Budaya gotong royong di Pasar Bahulak menjad kekuatan membangun inovasi pasar Bahulak.

Hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam sangat terlihat dan menyatu pada konsep tri hita karana.

Berikut foto dan suasana di Pasar Bahulak, Sragen:

logo wisata Pasar Bahulak

Tanda selamat datang di Pasar Bahulak

Tampak belakang suasana Pasar Bahulak

Area bermain anak-anak
***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler