Sapi di Sragen Mulai Disuntik Vaksin Guna Cegah Penyebaran PMK

- 5 Juli 2022, 14:18 WIB
Sapi di Sragen Mulai Disuntik Vaksin Guna Cegah Penyebaran PMK
Sapi di Sragen Mulai Disuntik Vaksin Guna Cegah Penyebaran PMK /Sumber Foto: Twitter.com/BNPB_Indonesia

SRAGEN UPDATE – Pemerintah Kabupaten Sragen mulai mencanangkan gerakan vaksinasi hewan ternak untuk antisipasi pencegahan wabah penyakit mulut kuku (PMK) di wilayah Sragen.

Pencanangan vaksinasi PMK pertama dilakukan oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan jajaran Forkopimda Sragen, di Gentan, Banaran, Kecamatan Pupuh, Minggu, 3 Juli 2022.

Dilansir SragenUpdate.com dari akun Kominfo.sragen, Bupati Yuni mengatakan Kabupaten Sragen memperoleh 3.800 dosis vaksin PMK dan ditargetkan rampung Selasa 5 Juli 2022.

Pendistribusian vaksin lebih diutamakan ke Kecamatan dengan jumlah hewan ternak terbanyak.

Pihaknya mengakui jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah ternak di Sragen.

Baca Juga: Wabah PMK Kian Meluas, BNPB Tetapkan Status Darurat PMK pada Hewan

Untuk itu Bupati akan mengupayakan penambahan jumlah vaksin PMK.

"Jumlah ini akan kami distribusi ke setiap Kecamatan, tapi kita pilih ditempat yang banyak populasinya. Tentu tidak merata ke semua 196 Desa dan 12 Kelurahan," ujarnya.

Jelang penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha, Bupati memastikan proses hewan yang akan disembelih harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Untuk itu, Bupati mewanti-wanti kepada warga supaya hewan ternak yang sakit tidak boleh dikurbankan.

Hewan yang sedang sakit juga tidak diperbolehkan disuntikkan vaksin, harus dikarantina atau dipisahkan dengan ternak lain agar tidak menular untuk segera diobati.

"Dibedakan sapi sehat dan yang sakit, kalau dijadikan satu nanti menular. Begitupun ketika sakit tidak boleh dipotong. Mati karena PMK dikubur jangan dibuang di sungai atau manapun," ujarnya.

Baca Juga: Atlet Orienteering Sragen Raih Medali Perak di Ajang Fornas VI 2022

"Sosialisasi terus menerus memberikan edukasi dan pemahaman, agar tidak ada penolakan. Dan saya harap semua lini bergerak gotong royong. Bismillah semoga Sragen segera bebas dari PMK," harap Bupati.

Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Rina Wijaya mengatakan vaksinasi PMK tidak bisa dilakukan 100 persen.

Dari jumlah populasi 79 ribu lebih dengan vaksin yang hanya 3.800 dikatakan Rina tentu sangat kurang. Pihaknya berharap akan ada tahap distribusi Vaksin PMK selanjutnya.

Distribusi vaksin PMK tahap pertama ini akan diberikan ke populasi paling banyak yakni eks kawedanan Gemolong. Diantaranya Kecamatan Plupuh, Tanon, Sumberlawang, Miri, Kalijambe dan Gemolong.

"Distribusi tahap pertama ke populasi paling tinggi di eks kawedanan Gemolong. Di sana jumlah kasus, Sumberlawang 55, Miri 5, Gemolong 11, Kalijambe 50, Plupuh 18 dan Tanon 32 kasus," papar Rina.

Baca Juga: Agar Jualan Sapi Kurban Tidak Sepi saat Wabah PMK, Apa yang Harus Dilakukan? Simak Penjelasan Berikut

Rina melanjutkan hewan ternak yang sakit dan hewan yang satu kandang dengan yang sakit bukanlah sasaran vaksinasi PMK, melainkan akan dilakukan pengobatan.

"Begitupula hewan ternak yang telah sembuh juga bukan merupakan sasaran vaksinasi PMK. Hewan ternak yang benar-benar sehatlah yang menjadi sasaran," jelasnya.

Total kasus PMK di Sragen mencapai 1.007 kasus, kasus aktif 450, kasus baru 5, sebanyak 508 sembuh, 49 hewan mati sebanyak 41 hewan mati dipotong dan delapan hewan mati dikubur.***           

Editor: Arina Nihayati

Sumber: Kominfo Sragen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah