Ratusan Karyawan Twitter Diduga Akan Tinggalkan Perusahaan Setelah Peringatan dari Elon Musk

18 November 2022, 10:59 WIB
Ratusan Karyawan Twitter Diduga Akan Tinggalkan Perusahaan Setelah Peringatan dari Elon Musk /pixabay

SRAGEN UPDATE – Kabar potensi kebangkrutan Twitter disusul oleh berita dugaan bahwa ratusan karyawannya akan meninggalkan perusahaan setelah mendapat peringatan dari Elon Musk.

Pada hari Rabu pagi, 16 November 2022, Elon Musk selaku bos baru Twitter mengirim email pada karyawannya tentang ultimatum yang harus dipilih.

Ia meminta karyawan memilih untuk bekerja lebih keras dan ketat atau lebih baik keluar dari perusahaan.

Baca Juga: 2 Perusahaan Farmasi Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut oleh Bareskrim

Ke depan, untuk membangun terobosan Twitter 2.0 dan berhasil di dunia yang semakin kompetitif, kita harus sangat hardcore (kerja gila-gilaan),” tulis Musk dalam emailnya, dikutip dari Reuters.com.

Dalam email, Musk juga menekankan agar karyawan menjawab “ya” jika masih ingin bertahan di perusahaan.

Karyawan yang tidak membalas hingga jam 5 sore di hari Kamis akan otomatis dianggap berhenti dan diberikan pesangon.

Satu tim di perusahaan dikabarkan memilih untuk keluar bersama, termasuk orang penting di perusahaan yang berpengaruh besar pada perkembangan Twitter.

Dalam polling di aplikasi Blind khusus karyawan terungkap bahwa 42 persen dari 180 karyawan Twitter memilih untuk meninggalkan perusahaan.

Baca Juga: Penghina Iriana Jokowi Auto Keok, Gibran dan Kaesang Pasang Badan Tak Terima Ibunya Dihina sebagai Pembantu

Dalam obrolan pribadi di aplikasi olah pesan Signal, sejumlah 40 karyawan mengaku telah memutuskan untuk pergi dari perusahaan.

Sedangkan grup pribadi di Slack bernama ‘Pemberhentian Sukarela’ khusus karyawan Twitter telah diisi sejumlah 360 anggota.

Lebih dari dua lusin karyawan Twitter di seluruh AS dan Eropa telah mengumumkan kepergian mereka dari perusahaannya.

Elon Musk sendiri sudah pernah memberhentikan sebanyak 7.500 karyawan Twitter dan pembangkang perusahaan sejak menjabat di Oktober 2022 lalu.

Musk disebut terburu-buru memecat karyawannya termasuk manajemen puncak dan mengubah budaya kerja perusahaan dengan menekankan jam kerja panjang dengan pace yang intens.

Baca Juga: Konfirmasi Dari Humas PN Jakarta Utara Mengenai Gugatan Cerai yang Diajukan Oleh Wendy Walters

Keluarnya beberapa orang penting dari perusahaan diprediksi akan dapat menimbulkan perlambatan hingga kerusakan layanan di platform Twitter.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler