Dalam obrolan pribadi di aplikasi olah pesan Signal, sejumlah 40 karyawan mengaku telah memutuskan untuk pergi dari perusahaan.
Sedangkan grup pribadi di Slack bernama ‘Pemberhentian Sukarela’ khusus karyawan Twitter telah diisi sejumlah 360 anggota.
Lebih dari dua lusin karyawan Twitter di seluruh AS dan Eropa telah mengumumkan kepergian mereka dari perusahaannya.
Elon Musk sendiri sudah pernah memberhentikan sebanyak 7.500 karyawan Twitter dan pembangkang perusahaan sejak menjabat di Oktober 2022 lalu.
Musk disebut terburu-buru memecat karyawannya termasuk manajemen puncak dan mengubah budaya kerja perusahaan dengan menekankan jam kerja panjang dengan pace yang intens.
Baca Juga: Konfirmasi Dari Humas PN Jakarta Utara Mengenai Gugatan Cerai yang Diajukan Oleh Wendy Walters
Keluarnya beberapa orang penting dari perusahaan diprediksi akan dapat menimbulkan perlambatan hingga kerusakan layanan di platform Twitter.***