Network
SRAGEN UPDATE — Apple baru-baru ini mengakui adanya bug di keyboard iPhone yang memunculkan emoji bendera Palestina ketika pengguna mencari kata kunci “Jerusalem”.
Bug ini telah menjadi kontroversi karena sifat sensitif dari konflik di Timur Tengah.
Dilansir dari Antaranews.com, bug ini pertama kali dilaporkan di media sosial pada tanggal 10 April 2024.
Sejak itu, tweet yang mengungkapkan masalah ini telah dilihat lebih dari 2,4 juta kali.
Pengguna menyatakan kefrustrasian mereka terhadap bug ini, dengan beberapa menyebutnya sebagai “glitch terburuk” di iOS dan “hal paling menjengkelkan” yang pernah mereka alami.
Baca Juga: Rain Menjanjikan Kabar Baik: Penggemar Penasaran dengan Pengumuman Mendatang
Apple telah memberikan pengakuan atas keberadaan bug tersebut dan menegaskan bahwa hal itu tidak disengaja.
Perusahaan teknologi tersebut telah berjanji untuk memperbaiki bug tersebut dalam pembaruan selanjutnya, memastikan bahwa keyboard iPhone berfungsi sesuai yang diinginkan.
Ini bukan kali pertama keyboard iPhone mengalami masalah terkait emoji.
Sebelumnya, pengguna telah melaporkan masalah seperti keyboard melompat ke awal emoji sebelum mereka dapat memilih apa pun, emoji prediksi tidak berfungsi, dan keyboard secara otomatis beralih ke emoji.
Masalah ini tampaknya tersebar di berbagai model iPhone dan versi iOS, menunjukkan bahwa keyboard iPhone telah mengalami sejumlah masalah teknis.
Salah satu masalah lain terkait keyboard Emoji adalah crash iPhone setelah menekan tombol emoji pada keyboard Messenger.
Baca Juga: Spoiler Episode 12 Queen of Tears: Baek Hyun Woo dan Hong Hae In Akhirnya Berbagi Pelukan
Laporan dari pengguna mengungkapkan bahwa di iPhone 14 Pro dengan iOS 16.6, pengguna tidak dapat menggulir melalui emoji karena jendela segera ditutup.
Namun, Apple telah memberikan jaminan bahwa mereka sedang mengerjakan perbaikan untuk bug tersebut.
Kesalahan terkait emoji pada keyboard iPhone menyoroti pentingnya pengujian kualitas dan pembaruan yang konsisten dalam pengembangan perangkat lunak.
Dalam kasus ini, kepekaan terhadap konteks politik dan budaya menunjukkan perlunya ketelitian ekstra dalam merancang dan menguji fitur-fitur seperti emoji pada platform yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Semoga perbaikan yang dijanjikan oleh Apple dapat segera tersedia untuk memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik bagi semua pengguna iPhone.***
