Polusi Udara Di Sebuah Kota Ternyata Juga Berdampak Pada Perilaku Kriminal

14 Mei 2021, 22:03 WIB
Foto: Ilustrasi kota dengan polusi tinggi /Rianti S/pexels.com/ Erik Mclean

SRAGEN UPDATE - Paparan terhadap tingginya zat polutan di udara ternyata tidak hanya mempengaruhi kesehatan melainkan juga bisa berdampak pada perilaku seseorang.

Baca Juga: Mengatur Cemilan Agar Gula Darahmu Tak Meningkat! Cek Disini!

Jaman sekarang ini, paparan terhadap polusi udara dipercaya bisa menyebabkan peradangan di otak. Selain itu, partikel halus dalam zat polutan sangat berbahaya bagi perkembangan sel-sel otak, karena partikel tersebut bisa merusak otak dan jaringannya dan akan mengubah perilaku.

Baca Juga: Covid-19 Dapat Menyebabkan Gangguan Pendengaran

Nah, perilaku seperti apa yang dimaksud?
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, bahwa polusi udara dapat meningkatkan kecenderungan perilaku buruk terutama pada orang muda.

Namun penelitian selanjutnya mengindikasikan bahwa polusi udara bisa mengakibatkan dampak yang lebih serius.

Baca Juga: Menhub Antisipasi Kenaikan Jumlah Penumpang Pada Arus Balik Lebaran

Udara yang terpolusi menyebabkan tingkat kegelisahan meningkat, yang akhirnya sangat beresiko memungkinkan terjadinya perilaku kriminal. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kota dengan tingkat polusi lebih tinggi maka tingkat kejahatannya juga tinggi.

Penelitian dari Inggris mengaitkan bahwa tingkat polusi udara di London dengan bentuk kejahatan ringan seperti mengutil dan mencopet.

Baca Juga: Gempa Magnitudo di Nias, Sumatera Utara Hari Ini

Namun perlu dicatat bahwa peneliti menemukan tidak ada dampak signifikan terhadap bentuk kejahatan serius, seperti pembunuhan, pemerkosaan atau penyiksaan yang mengakibatkan luka parah.

Disisi lain, faktor-faktor lingkungan dan sosial juga mempengaruhi perilaku manusia. Gangguan lingkungan seperti jendela yang pecah dan mural, bisa memicu gangguan moral dan sosial.

Baca Juga: Wajib Diketahui! Inilah Cara Mengobati Tekanan Darah Tinggi!

Sebuah Teori broken window menunjukkan bahwa tanda-tanda gangguan dan perilaku kejahatan ringan memicu tindakan sejenis lainnya, menyebabkan perilaku kejahatan tersebut menyebar.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sembilan dari sepuluh orang di dunia ini menghirup udara beracun.

Baca Juga: Sragen akan Merilis Aplikasi E-POS untuk Pencairan Dana APBD Kota Sragen

Jadi, sudah jelas bahwa efek polusi udara lebih dari sekadar pada kesehatan dan lingkungan. Namun tingkat polusi udara masih saja tinggi di banyak negara.

Dampak dari zat polutan pada kesehatan dan perilaku ini, ternyata berbeda sesuai gender, usia, kelas, pendapatan dan lokasi geografi.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler