SRAGEN UPDATE – Resesi diisukan akan melanda negara-negara di dunia pada tahun 2023.
Resesi adalah suatu kondisi ketika perekonomian negara memburuk.
Hal ini bisa terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif dan meningkatnya angka pengangguran.
Selain itu, biasanya pertumbuhan ekonomi nilainya malah negatif selama 2 kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Berita Terbaru Gempa Di Banten Berkekuatan Magnitudo 52 Terasa Di Jakarta Hingga Ke Bogor
Isu resesi global ini diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap Indonesia.
Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri menyetujui pernyataan tersebut.
Menilik dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat di tahun 2022, yakni sebesar 5.31%. Baginya, risiko Indonesia masuk resesi kecil probabilitasnya.
Namun, pemerintah harus tetap waspada. Chatib menyebutkan bahwa ada risiko perlambatan ekonomi bagi Indonesia.
“Sejalan dengan menurunnya harga komoditas dan energi, maka ekspor akan melambat dalam beberapa bulan ke depan, demikian juga investasi akibat kenaikan bunga,” kata Chatib melalui akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Cegah Narkoba Pada Anak, Polres Cirebon Kota Lakukan Ini
“Dengan demikian ada resiko perlambatan ekonomi tahun 2023. Ekonomi akan tumbuh 4.5-5%. Melambat namun bukan resesi,” tambahnya.
Seperti yang disampaikan oleh Rhenald Kasali, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menghadapi ancaman resesi 2023.
- Pemerintah jangan angkuh
Potensinya memang kecil. Namun, jika terjadi sedikit kesalahan saja kita bisa terpeleset.
- Menjaga populasi penduduk Indonesia tetap stabil
Jumlah anak dalam satu rumah tangga, sebaiknya rata-rata jumlah anaknya 2.
Jika populasi turun, sangat dikhawatirkan ke depannya Indonesia harus impor tenaga kerja.
Baca Juga: Gempa Turki Sebabkan Korban Tewas Hingga Hampir 3.000 Jiwa, Tim Penyelamat Masih Cari Korban Selamat
- Meningkatkan sektor ekspor
Ekspor yang ditambah bukan hanya pada komoditas, tetapi juga manufaktur.
Maka, langkah awal dimulai dari perbaikan bidang pendidikan.
Rhenald mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan ahli bidang vokasi yang berkaitan dengan engineering.
- Jangan mengabaikan masalah geopolitik
Persoalan geopolitik sebenarnya dapat memutus rantai suplai. Oleh karena itu, pembangunan industri dalam negeri membutuhkan perhatian yang serius.
Termasuk juga pada ketahanan pangan.
Baca Juga: Syekh Muhammad Fadhil Al-Jailani Meberikan Izajah Manaqib Qodiriyah Al-Aliyah
Indonesia kemungkinannya kecil untuk terancam isu resesi di tahun 2023. Namun, beberapa usaha di atas bisa dilakukan untuk terus waspada.***