Network
SRAGEN UPDATE - Pada 9 Juni 2021, jagat Twitter Indonesia dibuat geger dengan pengakuan dari akun @quweenjojo. Perempuan ini menceritakan pengalamannya mendapatkan kekerasan seksual fisik pada tahun 2018.
Korban menyebutkan bahwa pelaku penyerangan adalah public figure berinisial GH. Kejadian ini terjadi dalam sebuah acara musik yang berlangsung di Malang, Jawa Timur.
Tiga tahun berlalu, tapi korban mengingat jelas bagaimana GH melecehkannya. Saat itu, berdasarkan penuturan pemilik akun Twitter @quweenjojo, dilecehkan secara fisik pada bagian tubuh sensitif.
Parahnya, korban dilecehkan di hadapan orang-orang dan tidak ada yang menolongnya. Korban malah mendapatkan komentar seksis yang menambah traumanya.
Korban menuliskan pengalamannya melalui utas di Twitter. Tujuannya agar pelaku menyadari perbuatannya dan tidak mengulanginya kembali.
Korban juga mengingatkan publik untuk tidak meremehkan pelecehan seksual di ruang publik dengan alasan bercanda. Korban menegaskan bahwa menolong korban merupakan tanggung jawab semua orang.
Baca Juga: Kawal Kasus Gofar Hilman, Stop Victim Blaming Pada Korban Pelecehan Seksual, Dukung Speak Up!
Bukannya meminta maaf dan intropeksi diri, GH malah menyanggah tuduhan tersebut. Dikutip dari akun sosial medianya, GH siap membawa kasus ke ranah hukum.
Tentu saja hal ini membuat publik geram. Sebuah Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan atau LBH APIK Jakarta ikut pasang badan untuk menolong korban.
Masyarakat meramaikan trending #BeraniLawanGH untuk menyalurkan semangat atas keberanian korban membuka suara.
LBH APIK bekerja sama dengan SAFEnet untuk membantu korban. Sebab, kerap kali korban kekerasan seksual menghadapi tantangan yang luar biasa dalam memproses kasus yang mereka alami secara hukum.
Seperti, sulitnya pengumpulan barang bukti bahwa kekerasan seksual tersebut benar terjadi, dan berdampak pada pelaku kerap mendapatkan privillege “tidak bersalah sampai terbukti melakukan”.
Kekerasan seksual susah untuk dibuktikan karena biasanya terjadi di ruang-ruang tertutup tanpa saksi, atau jika terjadi di ruang terbuka ia berlangsung secara spontan dan cepat sehingga korban kerap tidak bisa mempersiapkan diri untuk menyimpan barang buktinya.
Baca Juga: Trending di Twitter, Gofar Hilman Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Sering kali justru korban mengalami tonic immobility yang membuatnya terlihat tidak melawan pelaku, sehingga diartikan bahwa korban menerima perlakuan tersebut.
Korban bisa saja trauma yang begitu hebat, sehingga butuh waktu lama untuk memproses pengalamannya tersebut sebelum akhirnya berani bercerita pada pihak lain.
Oleh sebab itu, LBH APIK Jakarta dan SAFEnet memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada korban yang telah kuat dan berani bersuara hingga memantik suara-suara korban lainnya, seperti yang telah dilakukan akun Twitter @quweenjojo.
Hingga 17 Juni 2021, LBH APIK Jakarta telah menerima 8 aduan kasus terkait dengan pelecehan seksual yang dilakukan publik figur GH, termasuk aduan dari pemilik akun Twitter @quweenjojo.
Adanya kemungkinan masih ada korban lainnya yang belum berani bersuara, LBH APIK Jakarta dan SAFEnet serta para korban yang bersolidaritas membuka posko pengaduan untuk korban-korban lain yang ingin bersuara.
Posko pengaduan GH dibuat sebagai ruang aman untuk menguatkan sesama korban, dan menyediakan pendampingan hukum, konseling psikologi, serta keamanan digital jika diperlukan.
Dikutip Sragen Update dari Twitter @LBHAPIK,
"Kami membuka posko pengaduan utk korban pelecehan seksual GH mulai tgl 18 Juni 2021. Semua pengaduan yg masuk akan dijaga kerahasiaannya, kecuali korban memutuskan sebaliknya."
Korban dapat melapor melalui:
Email: https://[email protected]
Ig: https://instagram.com/aduankorban.gh
Desclaimer: Artikel ini pernah dipublikasikan oleh Pikiran Rakyat dengan judul Sudah 8 Orang Alami Kejadian Serupa', Posko Pengaduan Korban Gofar Hilman Dibuka
