Chung-ya menunjukkan kesetiaannya yang sebenarnya ketika Soo-ho kembali ke sisi Kamerad Lee di belakang partisi.
Dia diam-diam menunjukkan kepadanya sebuah catatan tertulis di lengannya menjelaskan bahwa seluruh bangunan sedang disadap dan tim SWAT siap untuk masuk ke asrama.
Soo-ho mengingatnya saat dia mengizinkan Gang-mu untuk menerima perawatan, menghadapi kawat di atas mereka sambil mengoceh tentang menjaga rasa saling percaya.
Disisi lain Kepala Ahn mengeluh tentang sipir yang tidak memberitahunya bahwa Yeong-ro menyembunyikan mata-mata.
Chang-su dan Tae-il bergabung dengannya di tempat yang menguntungkan dari mana Yeong-ro terlihat di jendela. Dia memberikan sebuah senyum sedih untuk ayahnya.
Baca Juga: Inilah Hukum Puasa Supaya Anak Lancar Ujian dari Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslan
Soo-ho melambaikan detonator dari jarak jauh yang akan digunakan untuk meledakkan semuanya jika ada yang tidak beres.
Tae-il masuk untuk menyelamatkan hari dengan rencana rahasianya. Kami mengingat kembali padanya untuk memberi tahu Han-na tentang misi Chung-ya untuk menidurkan mata-mata yang terluka.
Dia juga menginstruksikan Han-na untuk melucuti jebakan yang mengamankan jalan rahasia sehingga tim SWAT dapat mengirim Soo-ho.
Soo-ho akhirnya melepaskan kelompok sandera pertama. Han-na membimbing mereka keluar dari asrama ke agen yang menunggu sebelum kembali ke tawanan yang ditinggalkan.***