Penting! Tahapan Sex Education pada Anak, Simak Selengkapnya!

4 Agustus 2021, 05:31 WIB
ilustrasi sex education pada anak /Mary Pahlke/

SRAGEN UPDATE - Para orang tua tidak banyak yang paham atas pentingnya sex education pada anak. Pasalnya, seks masih dianggap tabu di Indonesia.

Padahal sex education penting diajarkan pada anak agar mencegah tindak kekerasan, bahkan pelecehan seksual pada anak.

Berkaitan dengan hal itu, kurangnya penerapan seks education membuat kasus pelecehan seksual kerap terjadi pada anak-anak.

Ketika sudah terjadi, korban lebih memilih bungkam ketika ada orang asing yang sudah menyentuh organ intimnya.

Baca Juga: Hukuman Mati Akan Diterima Kris Wu, Jika Terbukti Benar Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Dibawah Umur

Hal ini tidak bisa kita pungkiri, kalau orang tua belum paham benar tentang tahapan seks education yang harus diajarkan pada anak.

Berikut tahapan sex education pada anak, dikutip dari unggahan Twitter @Greschinov.

Usia 0-2 tahun

Pada kisaran usia 0-2 tahun ini, anak perlu mengenali perbedaan laki-laki dan perempuan.

Kemudian, orang tua diharapkan untuk mengajarkan setiap bagian tubuh, fungsi dan kegunaannya.

Lalu, beri penjelasan pada anak untuk menjaga tubuhnya karena termasuk anugerah dari Tuhan.

Usia 2-5 tahun

Dalam tahapan usia ini, orang tua sebaiknya mengajarkan anak untuk tidak melepaskan pakaian di depan orang yang bukan termasuk keluarga inti.

Baca Juga: Remaja 19 Tahun di Malaysia Mendapat Pelecehan Seksual oleh Dosen Pria

Terkecuali dokter atau tenaga medis dan dalam keadaan yang terdesak.

Selanjutnya, ajarkan anak untuk membersihkan area intim mereka sendiri. Kemudian ajari anak untuk memberanikan diri angkat suara jika ada yang menyentuh area intimnya.

Usia 5-8 tahun

Tahapan usia 5-8 tahun, pada tahap ini anak sudah diajarkan mengenai fungsi reproduksi secara sederhana.

Tidak hanya itu, pada anak yang sudah memasuki jenjang SD banyak yang mendengar kata 'seks'.

Dari sanalah orang tua wajib menjelaskan perihal hubungan seks yang hanya boleh dilakukan oleh dua orang yang sudah menikah.

Baca Juga: Trending di Twitter, Gofar Hilman Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Usia 9-12 tahun

Tahapan ini, anak sudah masuk ke usia pubertas. Jelaskanlah pada anak mengenai perubahan yang terjadi dalam fisiknya.

Seperti halnya pada perempuan yang akan tumbuh payudara dan mengalami menstruasi.

Sementara pada laki-laki akan mengalami mimpi basah dan penisnya mengeluarkan air mani atau sperma.

Tidak lupa ingatkan pada anak, jika ada hal yang ingin ditanyakan soal seks, sumber paling dipercaya adalah orangtua.

Usia 13-18 tahun

Tahapan terakhir, anak usia 13-18 tahun cenderung lebih tertutup. Maka dari itu orangtualah yang harus aktif dalam kegiatan anak.

Baca Juga: Kawal Kasus Gofar Hilman, Stop Victim Blaming Pada Korban Pelecehan Seksual, Dukung Speak Up!

Kemudian peran orangtua harus menjadi sahabat atau tempat bercerita yang dipercaya bagi anak.

Hal ini dilakukan agar anak nyaman jika bercerita tentang seks pada orangtuanya.

Tak lupa, peringatkan anak bahwa hubungan seks di luar nikah adalah dosa besar.

Kemudian untuk anak perempuan, beri penjelasan kalau nantinya dia akan hamil dan melahirkan. Jika itu terjadi, membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang besar.

Baca Juga: Korban Bertambah, LBH APIK Jakarta Buka Posko Layanan Pengaduan Tindakan Pelecehan Seksual Oleh Gofar Hilman

Itu dia tahapan pendidikan seks anak yang harus diterapkan agar mencegah terjadinya aksi pelecehan pada anak.***

 

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Twitter @Greschinov

Tags

Terkini

Terpopuler