Puisi dan Ungkapan Tagihan Qais untuk Naufal, Sahabat Karibnya dalam Kisah Cinta Laila Majnun Part 1

28 Januari 2022, 18:32 WIB
Puisi dan Ungkapan Tagihan Qais untuk Naufal, Sahabat Karibnya dalam Kisah Cinta Laila Majnun Part 1 /Unplash @ Kristina Tripkovic

SRAGEN UPDATE – Selama mengembara berhari-hari dan berbulan-bulan, Qais yang telah menjadi Majnun alias gila memiliki seorang sahabat karib bernama Naufal.

Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, Naufal melihat Qais adalah seorang yang sangat tinggi ilmu dan pengetahuan, terbukti dari syair dan kidung cinta yang terus dilantunkan.

Meski begitu, Majnun akhirnya bersenandung kembali dengan puisi dan ungkapan dalam rangka menagih janji Naufal yang akan membawa Laila ke pangkuannya. Kisah ini termuat dalam Kisah Cinta (prosa) Laila Majnun.

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 1 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Lamaran Qais Ditolak Keluarga

Ketika sedang duduk bersama dan bersantai, tiada angin dan tiada hujan, tiba-tiba Qais menagih janji Naufal yang akan mempersatukan Majnun dan Laila.

Berikut puisi dan ungkapan tagihan Qais untuk Naufal dalam kisah cinta Laila Majnun part 1:

“Duka di hatiku sama sekali tak kau hiraukan, tangisan di mataku tak kau pedulikan.

Dari banyak janji yang kau ucapkan, tak satu pun yang kau tunaikan.

Kau bersumpah agar dahagaku terpuaskan, tetapi semua sumpahmu kini kau campakkan.

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 2 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Majnun Mulai Mengembara

Mengapa sumurmu dulu kau tampakkan, jika isinya semata-mata hanya kutukan?

Betapa mudahnya kau membuat janji-janji itu, tetapi sekarang berapa bisunya kau!

Apakah kau puas duduk di sana membatu, dan menyaksikan hatiku perih bagai ditusuk sembilu?

Sementara itum kau tidak melakukan apa-apa!

Sumur kesabaranku telah kering terkikis. Persediaan akal sehatku telah habis.

Jika kau tidak menolongku, aku akan mampus!

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 3 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Masyarakat Mengasihani Majnun

Atau haruskah aku mencari bantuan dari teman yang lebih baik darimu?

Aku lemah, sebatang kara, hancur, dan sekarat kehausan mendambakan air kehidupan.

Kau telah berjanji akan mengubah segalanya dulu, tetapi kini kau justru tidak melakukan apa pun selain melanggar janjimu.

Manusia macam apakah engkau gerangan? Bukankah Tuhan telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memberi makan mereka yang kelaparan, dan memberi mereka yang sedang kehausan?

Saya minta, penuhi janji-janjimu dengan ketulusan.

Jika tidak, orang gila ini akan kembali ke tempat di mana kau temukan.

Persatukanlah Laila dan diriku agar tercipta kebahagiaan, atau aku akan mengakhiri hidupku yang malang ini menjadi pecundang.”

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 4 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Majnun Mengaku Gila Saat Ditemui Ayahnya

Setelah mengatakan itu, Naufal merasa bahwa dirinya harus segera bergerak karena sahabatnya yang benar-benar hilang kewarasan ini menagih janjinya.

Naufal bertekad akan membawa Laila ke pangkuan Qais bagaimana pun caranya.*** 

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler