SRAGEN UPDATE – Setelah merendamkan diri ke kubangan lumpur, Qais yang sudah gila berjalan ke sana-ke mari. Qais telah menjadi gila, dan kebersihan dirinya perlahan runtuh.
Karena kegilaan yang dialaminya, Qais dijuluki Majnun yang berarti gila oleh masyarakat karena terus-menerus menyebut nama Laila.
Seperti ketika Majnun yang terus mengucapkan kidung-kidung dan puisi cintanya untuk Laila, kemudian masyarakat mulai mengasihani Majnun. Kidung ini dilampirkan kisah cinta Laila Majnun.
Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 2 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Majnun Mulai Mengembara
Berikut puisi ‘syair’ Qais untuk Laila Part 3 dalam Kisah Cinta Laila Majnun ketika masyarakat mulai mengasihani Majnun:
“Ku mohon jangan kau tolak aku.
Jika kau marah padaku, padamkan amarahmu dengan air mataku.
Duhai Belahan Jiwaku, kau aalah purnama dan aku adalah bintang yang telah jatuh ke bumi karena merindukanmu.
Aku sendirian dan kesepian menanggung rindu: sahabat karibku hanyalah bayanganku, dan bahkan kepadanya pun aku tidak berani untuk mengutarakan kesejatian cintaku padamu.