Pikun Bisa Serang Orang yang Masih Muda? Dokter Spesialis Saraf Beberkan Penyebab dan Penanggulangannya

5 Oktober 2022, 21:42 WIB
Pikun Bisa Serang Orang yang Masih Muda? Dokter Spesialis Saraf Beberkan Penyebab dan Penanggulangannya /FREEPIK/wayhomestudio

SRAGEN UPDATE - Disadari atau tidak beberapa orang di kalangan muda pasti sering merasa linglung, lemot atau pelupa.

Kalian sadar tidak kalau tanda-tanda itu termasuk salah satu gejala pikun atau demensia dini.

Dilansir SragenUpdate.com dari AntaraNews.com, Dokter spesialis saraf dr Pukovisa Prawiroharjo, SpS(K), Ph.D, mengatakan pikun tidak hanya dapat dialami lansia tetapi juga bisa menyerang orang yang masih berusia muda.

"Biasanya terjadi akibat trauma otak setelah kecelakaan, penggunaan NAPZA, atau akibat HIV," ujar staf pengajar di Departemen Neurologi FKUI-RSCM melalui siaran pers RSUI, Minggu (2/10).

Baca Juga: Beredar Rumor Rizky Billar Punya Niatan Bunuh Lesti Kejora, Polisi Beri Keterangan

Pukovisa juga mengatakan, pikun di usia muda ini dapat ditanggulangi dengan cara mengenali tanda dan gejala LALILULELO (Labil, Linglung, Lupa, Lemot, dan Logika menurun).

Selain itu, ada formula 4-4-2 yang bisa diterapkan agar dapat menganalogikan persyaratan otak tetap sehat sehingga pikun dapat tertanggulangi.

Formula ini di antaranya dengan membebaskan diri dari empat pengganggu otak yakni zat neurotoksik dan adiktif, penyakit kardiovaskular dan neurotoksik, pengalaman yang merusak otak dan penyakit otak.

Kemudian formula empat berikutnya yang dimaksud adalah bahan baku optimal untuk dapat menjaga kesehatan otak diantaranya nutrisi, istirahat yang cukup, olahraga dan aktivitas seni, serta koleksi memori dengan value yang berarti.

Dokter spesialis saraf juga menambahkan dua formula yaitu kecerdasan dan kreativitas.

Baca Juga: Fresh Graduate Merapat! Begini Cara Aman Jawab tentang Gaji  Saat Interview Buat Kamu yang Baru Lulus!

Selain itu, ia juga menyarankan agar segera melakukan deteksi dini demensia dan tidak termakan hoax.

Alasannya karena setiap 20-30 persen demensia berkaitan dengan genetik sehingga orang dengan riwayat gangguan ini perlu melakukan deteksi dini.

Dokter spesialis saraf juga menambahkan bahwa faktor risiko dimensi ya karena kurangnya aktivitas dan olahraga, makan makanan tidak bernutrisi, merokok dan konsumsi alkohol dan obat tidur dalam jangka panjang.

Pemicu pikun di usia muda lainnya juga disebabkan masalah medis seperti pernah mengalami kecelakaan, penyakit gula darah, kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Pukovisa menyarankan masyarakat supaya tidak menyepelekan lupa, apalagi kalau masih di usia muda.

Segera lakukan deteksi dini keluhan lupa  agar dapat ditangani dengan baik, semakin cepat terdeteksi dan melakukan perawatan maka semakin baik serta cepat pemulihannya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler