Apa Itu Stunting, Bagaimana Bisa Terjadi, dan Apakah Bisa Disembuhkan?

9 Februari 2023, 08:10 WIB
Apa Itu Stunting, Bagaimana Bisa Terjadi, dan Apakah Bisa Disembuhkan? /Pixabay/Fifaliana-joy

SRAGEN UPDATE – World Health Assembly memiliki target mengurangi stunting pada anak dari lima tahun sebesar 40% pada tahun 2025.

Lalu apa itu stunting? WHO mendefinisikannya sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak sebagai akibat dari gizi buruk, infeksi berulang, dll.

Anak dikatakan stunting jika tinggi badan menurut usianya kurang dari standar -2 standar deviasi referensi pertumbuhan anak WHO.

Jumlah anak stunting di dunia memang telah menurun, tetapi tetap saja 150 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting.

Baca Juga: Mengenal ‘Sandwich Generation’, Generasi yang Menghidupi Orang Tua dan Anak yang Dimilikinya

Angka ini hanyalah sebagian kecil saja.

Lalu apa penyebab stunting terjadi?

Pertumbuhan terhambat anak-anak dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan dan sosial jangka pendek dan jangka panjang.

Dilansir SragenUpdate.com dari PLOS, Ada kemungkinan anak memiliki pertahanan yang lemah terhadap infeksi.

Anak perempuan yang tumbuh dengan stunting nantinya sebagai wanita hamil dewasa akan mengalami kesulitan pada saat melahirkan.

Namun, jangan khawatir karena beberapa kondisi jangka panjang seperti perkembangan kognitif, produktivitas, dan kesehatan orang dewasa tidak dipengaruhi oleh hal ini.

Baca Juga: Sejarah dan Hikmah yang Dapat Diambil dari Peristiwa Isra Mi' raj, Umat Islam Wajib Tahu!

Apakah bisa disembuhkan atau diantisipasi?

Tindakan antisipasi stunting untuk mencapai target pengurangan sebesar 40% pada tahun 2025 yaitu yang pertama adalah promosi pemberian ASI untuk anak-anak.

Pemberian makanan pendamping ASI yang sesuai, dan langkah-langkah melawan infeksi anak tetap mendominasi.

Semua ini dibutuhkan untuk kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

Selain itu juga diperlukan tindakan mempromosikan kesehatan dan gizi remaja putri.

Kehamilan pertama seringkali datang terlalu dini, nutrisi prenatal dalam situasi rawan pangan, dan intervensi pra-kehamilan, atau awal kehamilan sangat diperlukan.

Baca Juga: Drama Korea “Taxi Driver 2” akan Menampilkan Peran Lee Je Hoon yang Lebih Kuat dari Sebelumnya

Mengurangi stunting ini harus mengubah mindset bahwa yang perlu difokuskan bukan hanya pada bayi dan anak-anak.

Melainkan juga perlunya menyadarkan ibu dan keluarga bahwa mereka adalah akarnya, mereka harus memperbaiki pola hidup yang lebih sehat untuk cegah stunting.***

Editor: Kiki Widayanti

Tags

Terkini

Terpopuler