Tips Menyusui Bagi Bayi Ketika Terpisah dari Ibu Akibat Covid-19

- 29 Juni 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi ibu menyusui Jangan Ragu! Ini Penjelasan  Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) terkait Amannya Vaksin Bagi Ibu Menyusui
Ilustrasi ibu menyusui Jangan Ragu! Ini Penjelasan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) terkait Amannya Vaksin Bagi Ibu Menyusui /ANTARA/Shutterstock/

SRAGEN UPDATE - Lonjakan kedua Covid-19 di Indonesia tidak memungkinkan menjangkit ibu menyusui. Hal ini menyebabkan beberapa ibu menyusui terpaksa berpisah dengan sang bayi selama mendapatkan perawatan.

Dampak paling menonjol bagi si bayi adalah bingung punting atau kondisi yang umum terjadi pada bayi di awal kehidupannya.

Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat, Nia Umar, menjelaskan, "Bayi bisa mengalami bingung punting saat dia merasa kesulitan menghisap ASI langsung dari payudara karena sebelumnya terbisa minum ASI menggunakan botol susu."

Baca Juga: Anak Bisa Terjangkit COVID-19, Berikut Tips untuk Orang Tua

Kondisi ini juga berlaku pada bayi yang terpisah dengan ibunya saat positif Covid-19.

Cara pertama agar bayi tak bingung puting adalah dengan tidak memberikan ASI menggunakan botol susu atau dot.

Ibu bisa meminta kepada penjaga bayi untuk memberikan ASI menggunakan sendok, pipet, cup feeder atau spuit.

Nia Umar mengatakan dalam siaran langsung Instagaram pada 17 Juni, "Bayi akan lupa kalau dikasih dot. Dia pasti akan lebih memilih dot akhirnya dan enggak mau menyusu lagi karena kalau pakai dot itu lebih cepet kan, deres."

Baca Juga: Brave Entertainment Mengambil Tindakan Hukum untuk Komentar Jahat

Bagi yang sudah terlanjur memberikan ASI menggunakan botol, ibu bisa melakukan relaktasi atau upaya untuk mulai menyusui kembali setelah sempat berhenti.

Untuk memulai kembali relaktasi, hal pertama yang bisa dilakukan setelah ibu menyelesaikan masa isolasi adalah banyak menggendong bayi, melakukan skin to skin, memeluk bayi dan melakukan aktivitas bersama agar bayi kenal kembali dengan payudara ibunya.

"Kayak habis putus terus PDKT lagi gitu lah. Kalau usia bayi di atas 3 bulan harus dibantu oleh konselor, kalau bayi di bawah 3 bulan bisa dilakukan sendiri selama ibunya mendapat dukungan dari keluarga," kata Nia.

Dalam proses ini, keluarga di rumah harus semisi. Suami harus ikut relaktasi. Itu layak diperjuangkan karena memberi manfaat masa kini dan jangka panjang. Si kecil harus banyak gendong, menyusui di tempat yang tidak terlalu terang dan tidak terlalu berisik.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah