Menganal Empty Sella Syndrome: Gangguan Kesehatan Ruben Onsu, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya

- 28 Juli 2022, 11:02 WIB
Ilustrasi. Menganal Empty Sella Syndrome: Gangguan Kesehatan Ruben Onsu, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi. Menganal Empty Sella Syndrome: Gangguan Kesehatan Ruben Onsu, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya /pexels/Mart Production

SRAGEN UPDATE – Artis dan presenter kenamaan Ruben Onsu dilaporkan mengidap gangguan kesehatan yaitu Empty Sella Syndrome.

Kondisi kesehatan yang bermasalah membuat Ruben harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Lalu, apa itu Empty Sella Syndrome? Berikut penjelasannya disertai gejala dan cara mengobatinya.

Baca Juga: Pernyataan Kim Se Jeong Tuai Perdebatan Setelah Pilih Cha Eun Woo ASTRO dan Jihyo TWICE Sebagai Teman Dekat

Apa itu Empty Sella Syndrome?

Dikutip dari Healthline, Empty Sella Syndrome atau sindrom sella kosong merupakan kelainan langka yang berhubungan dengan bagian tengkorak yang disebut sella tursika.

Sella tursika adalah lekukan di tulang sphenoid pada dasar tengkorak yang memegang kelenjar pituitari.

Jika seseorang mengalami sindrom sella kosong, sella tursika sebenarnya tidak kosong.

Faktanya, itu berarti sella tursika terisi sebagian atau seluruhnya dengan cairan serebrospinal (CSF).

Orang dengan sindrom sella kosong juga memiliki kelenjar pituitari yang lebih kecil.

Baca Juga: Mengapa Introvert Sulit Bersosialisasi: Alasan Mereka Tidak Mudah Berinteraksi dengan Orang Lain

Mungkin dalam beberapa kasus-kasus lain, kelenjar pituitari bahkan tidak muncul pada tes pencitraan.

Ketika sindrom sella kosong disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, itu disebut sindrom sella kosong sekunder.

Ketika tidak ada penyebab yang diketahui, itu disebut sindrom sella kosong primer.

Apa Saja Gejalanya?

Sindrom sella kosong biasanya tidak memiliki gejala apapun.

Namun, jika Anda memiliki sindrom sella kosong sekunder, mungkin gejalanya berhubungan dengan kondisi yang menjadi penyebab.

Baca Juga: 3 Cara Mengobati Depresi dan Stress Akut

Dalam kasus yang jarang sekali terjadi, sindrom sella kosong dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak, hal ini dapat menyebabkan:

•Cairan tulang belakang bocor dari hidung.

•Pembengkakan saraf optik di dalam mata.

•Masalah penglihatan.

Bagaimana Diagnosisnya?

Sindrom sella kosong susah didiagnosis karena biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.

Dokter biasanya akan memulai dengan pemeriksaan fisik dan tinjauan riwayat kesehatan. Mereka juga mungkin akan memesan CT scan atau MRI scan.

Baca Juga: Penyebab Kamu Sakit Hati, Ada 3 Penyebab Utamanya, Nomor Berapa yang Paling Relate?

Pemindaian ini dilakukan untuk membantu dokter menentukan apakah Anda memiliki sindrom sella kosong sebagian atau total.

Sindrom sella kosong sebagian berarti sella kurang dari setengah penuh CSF, dan kelenjar pituitari setebal 3 hingga 7 milimeter (mm).

Sindrom sella kosong total berarti lebih dari setengah sella diisi dengan CSF, dan kelenjar pituitari setebal 2 mm atau kurang.

Bagaimana Pengobatannya?

Sindrom sella kosong biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali jika menimbulkan gejala. Tergantung pada gejalanya seperti apa, Anda mungkin perlu:

•Operasi untuk mencegah CSF bocor keluar dari hidung.

•Obat-obatan, seperti ibuprofen (Advil, Motrin), untuk menghilangkan sakit kepala.

Baca Juga: Jogo Konco, Aplikasi Cegah Kekerasan Anak yang Diluncurkan Ganjar Pranowo dalam Festival Anak 2022

Jika Anda memiliki sindrom sella kosong sekunder karena kondisi yang mendasarinya, dokter akan fokus pada perawatan kondisi itu atau mengelola gejalanya.

Demikian ulasan tentang syndrome empty sella atau sindrom sella kosong. Semoga artikel ini membantu.***

 

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah