Berbahaya! Begadang Dapat Mendatangkan 10 Penyakit yang Sangat Mengerikan

- 6 Maret 2023, 16:03 WIB
4 Bahaya Sering Begadang, Nomor 3 Tak Disangka. Foto/Ilustrasi begadang,
4 Bahaya Sering Begadang, Nomor 3 Tak Disangka. Foto/Ilustrasi begadang, /Pixabay/Tilixia

SRAGEN UPDATE - Kesalahan-kesalahan anak muda di rentang usia 12-25 tahun ini, memang sering terjadi karena mereka sedang mengalami masa labil dan mencari jati dirinya.

Kesehatan fisik dan mental bisa dipengaruhi oleh jam tidur.

Begadang memang berdampak buruk bagi kesehatan, tapi ada kalanya Anda perlu begadang semalaman untuk mengerjakan pekerjaan, belajar, atau sekadar menonton serial televisi favorit.

Begadang dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi mental dan tingkat energi Anda di keesokan harinya.

Baca Juga: Hati-hati! Penyakit Gagal Ginjal Dapat Menyebabkan Penyakit Anemia, ini Penyebabnya!

Terlalu sering begadang bisa menyebabkan masalah tidur dan berdampak jangka panjang bagi kesehatan.

Sering begadang dapat mendatangkan berbagai macam penyakit.

Ini merupakan efek jangka panjang bagi kesehatan Anda yang bisa sangat buruk.

Kurang tidur berkaitan erat dengan hipertensi, serangan jantung, stroke, obesitas, depresi, dan sebagainya.

Berikut risiko penyakit akibat sering begadang:

Hipertensi

Tidur kurang dari 5 hingga 6 jam per malam dikaitkan dengan peningkatan hipertensi.

Baca Juga: 4 Solusi Sederhana Menghilangkan Lingkaran Hitam di Mata yang Bisa Kamu Coba

Kurang tidur dalam jangka panjang berisiko meningkatkan tekanan darah (hipertensi), meningkatkan detak jantung, dan peradangan.

Serangan Jantung dan Stroke

Kekurangan tidur dapat menyebabkan banyak masalah kardiovaskular yang fatal, seperti serangan jantung dan stroke.

Penambahan Berat Badan dan Obesitas

Efek jangka panjang dari begadang termasuk penambahan berat badan yang cepat.

Kurang tidur terkait dengan jumlah kortisol yang lebih tinggi yang memicu kecemasan, stres, dan frustasi. 

Diabetes

Kurang tidur dapat mengganggu tubuh untuk memproses glukosa yang digunakan sel sebagai bahan bakar dan jumlah insulin yang diproduksi tubuh.

Depresi dan Kecemasan

Penderita depresi seringkali memiliki jadwal tidur yang tidak teratur.

Siklus tidur dan pengaturan suasana hati keduanya diatur oleh hormon melatonin.

Namun, kadar melatonin yang lebih rendah sering ditemukan pada orang yang menderita depresi dan insomnia.

Kecemasan dan serangan panik juga bisa menjadi reaksi umum saat seseorang kekurangan tidur dalam waktu lama.

Kerusakan Fungsi Otak

Ketika otak tidak cukup beristirahat dalam jangka waktu yang lebih lama, kemampuan mental dapat menurun secara drastis.

Baca Juga: Banyak Kasus Obesitas, ini Cara Menghindari Penyakit yang Memicu Kanker Tersebut

Begadang dapat berpengaruh pada kemampuan berkonsentrasi, keterampilan memecahkan masalah, kemampuan mengatur emosi, dan membuat keputusan.

Ingatan Menurun

Banyak ilmuwan percaya bahwa tidur sangat penting untuk memberi waktu istirahat pada otak dan memasukkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. 

Defisiensi Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh bekerja paling baik saat Anda cukup tidur.

Kurang tidur dalam waktu lama menyebabkan reaksi yang mirip dengan stres tingkat tinggi yang dapat menurunkan respons antibodi dan membuat tubuh lebih rentan terkena virus, bahkan flu biasa.

Masalah Kesuburan

Gangguan tidur tidak hanya dapat menurunkan libido, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesuburan dan kehamilan.

Bagian otak yang mengontrol ritme sirkadian juga mengatur pelepasan hormon reproduksi

Gangguan Psikiatri

Bahaya begadang yang ekstrim dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

Beberapa orang yang kurang tidur dalam waktu lama mengalami gejala termasuk disorientasi, paranoid, dan halusinasi. ***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah