Afghanistan Kembali Mencekam, Sembilan Provinsi Direbut Taliban Kurang dari Sepekan

11 Agustus 2021, 11:31 WIB
Pasukan Taliban berpose dengan senjata di lokasi yang dirahasiakan di Afghanistan pada 19 Agustus 2009. /REUTERS/Stringer/

SRAGEN UPDATE – Sembilan provinsi di Afghanistan direbut oleh Taliban kurang dari sepekan. Sejak invasinya pada Mei 2021, pasukan Taliban terus meluncurkan serangkaian serangan bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.

Sebulan setelah serangan tersebut, muncul gelombang baru yang mematikan dan melukai warga sipil. Saat ini Taliban menguasai hampir 200 distrik pedesan.

Sejak Juni itu, Taliban mulai menyerang kota-kota besar saat pasukan dikirim di Herat, Kandahar, Taluqan, dan Lashkar Gah yang menyebabkan kepanikan dan kekhawatiran jutaan warga sipil.

Sembilan provinsi tersebut berhasil direbut oleh kelompok yang ingin mendirikan negara Islam anti-demokrasi ini disampaikan oleh Zabihullah Mujaheed, juru bicara Taliban pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Kim Taehyung akan mewarnai Layar Kaca anda di Hwarang: The Poet Warrior Youth NET TV, Mari Simak Sinopsisnya

Sehari sebelumnya, Taliban merebut tujuh ibu kota provinsi dalam lima hari. Hari kelima Taliban berhasil merebut Farah yang memberikan penyeberangan lain ke Iran pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Tidak hanya ibu kota provinsinya saja, Taliban juga merebut penjara pusat provinsi Fahrah. Dalam melakukan invasinya, setidaknya ada 80 pasukan Taliban yang berhasil dibunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan.

Belum berhenti sampai di situ, Taliban terus melakukan penyerangan secara besar-besaran dan merebut dua provinsi lagi : Baghlan dan Badahsan.

“Mendesak: Provinsi Badakhshan ditaklukkan dengan semua lampirannya, Baghlan juga di bawah kendali Mujahidin,” tulis Zabihullah.

Baca Juga: Reaksi Vaksin Moderna Mengejutkan, Ini Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksinasi

Jadi total sembilan provinsi yang direbut oleh Taliban : Nimruz, Jauwan, Takhar, Kunduz, Sar-e-Poul, Samangan, Farah. Karena penyerangan dalam rangka merebut provinsi vital di Afghanistan ini, setidaknya ada 400.000 orang terlantar di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Hal itu disampaikan oleh Rob McBride, salah seorang yang mendapat tugas di Kabul, ibu kota Afghanistan.

“Cukup sedikit dari mereka yang datang ke sini ke ibukota yang relatif aman [Kabul], tetapi memberi tekanan besar pada sumber daya di sini,” kata McBride.

“Palang Merah mengatakan bahwa di kliniknya dalam 10 hari terakhir, mereka telah merawat lebih dari 4.000 orang, warga sipil terjebak dalam konflik ini,” lanjutnya.

Penyerangan ini dilakukan setelah pasukan Amerika Serikat ditarik oleh Joe Biden karena perang tak berkesudahan.

Masih ada sekitar 600-an pasukan Amerika yang ditempatkan di Kabul sebagai daerah paling vital di Afghanistan.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Aljazeera Twitter @Zabehulah_M33

Tags

Terkini

Terpopuler