Senjata China Makin Canggih, Amerika Serikat Akui Terus Awasi Negri Tiongkok Itu!

SRAGEN UPDATE- Mentri pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin akui bahwa mereka terus mengawasi perkembangan senjata China.

Seperti yang dilansir Sragen Update dari Reuters, China dilaporkan meluncurkan rudal hipersonik berkekuatan nuklir.

Amerika sendiri terus mengawasi perkembangan senjata canggih dari China meskipun menolak untuk mengomentari tentang isu peluncuran rudal hipersonik yang berkekuatan nuklir dari China

Disisi lain kementrian luar negri China juga membantah laporan tentang peluncuran rudal hipersonik berkekuatan nuklir.

Baca Juga: Putra Mahkota Samsung Terkena Kasus Penyalahgunaan Obat Penenang

Kementrian luar negri China mengklaim bahwa yang mereka luncurkan adalah roket luar angkasa bukan sebuah rudal hipersonik berkekuatan nuklir.

Senjata hipersonik sendiri merupakan rudal terbang  yang memiliki kecepatan 5 kali lebih besar dari kecepatan suara.

Untuk saat ini baru Amerika dan Rusia yang terang – terangan mencoba senjata hipersonik. 

Amerika mengklaim bahwa senjata yang dimiliki juga China mulai canggih,

Seperti yang disampaikan oleh Lloyd Austin kepada wartawan setempat di negara bekas Republik Soviet yakni Georgia.

Baca Juga: Singgung Pemimpin Dunia Tentang Perubahan Iklim, Ratu Elizabeth: Jangan Hanya Bicara, Mulailah Bertindak!

Menurut Lloyd Austin perkembangan senjata china hanya meningkatkan ketegangan di Kawasan Asia.

“Kami mengamati dengan cermat perkembangan persenjataan dan kemampuan serta sistem canggih China yang hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu."ujar Lloyd Austin

Austin juga mengatakan akan tetap fokus pada tantangan yang mungkin akan datang dari Militer China.

Selain  China sebenarnya Amerika Serikat juga mengawasi Rusia dan terus mencari sekutu untuk menghadapi agresi dari negara tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Lloyd Austin.

Baca Juga: WHO Kirim 26 Ilmuwan ke China Untuk Mencari Tahu Asal Usul Covid-19, Ini Kesempatan Terakhir

"meyakinkan sekutu dan mitra adalah komitmen Amerika untuk kedaulatan  dalam menghadapi agresi Rusia," Ujar Lloyd Austin

Lloyd Austin juga menambahkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Georgia, yang kalah perang denan Rusia pada beberapa dekade silam.***