UPDATE Gempa Turki Suriah: Gempa dengan Magnitudo 6,3 Kembali Melanda Ketika Korban Tewas Mencapai 47.000

21 Februari 2023, 22:04 WIB
Gempa Bumi di Turki dan Suriah, Ratusan Korban Terverifikasi Meninggal dan Bangunan Roboh /Pixabay/Angelo_Giordano/

SRAGEN UPDATE - Pada Senin, 20 Februari 2023, gempa dengan magnitudo 6,3 yang menimpa Turki dan Suriah kembali terjadi.

Menurut Survei Geologi AS, gempa terjadi ketika negara tersebut masih membersihkan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarahnya.

Gempa yang kembali terjadi berpusat di dekat kota selatan Samandang, provinsi Hatay dan mengalami kerusakan parah akibat gempa yang melanda pada 6 Februari sebelumnya.

Bahkan pada saat itu, pejabat dari Turki dan Suriah baru melaporkan jumlah korban tewas akibat gempa dengan magnitudo 7,8 telah mencapai 46.957 yang terdiri dari 41.156 orang Turki dan 5.801 orang Suriah.

Baca Juga: Bikin Geger! Arab Saudi akan Bangun Gedung Mirip Ka'bah: Proyek Besar Putra Mahkota

Di samping itu, tim penyelamat di Turki dan Suriah pun segera melakukan survei terhadap kerusakan yang terjadi akibat gempa terbaru ini.

Menurut pemerintah Turki, akibat gempa terbaru ini, tiga orang tewas dan sebanyak 231 orang lainnya terluka di Turki.

Sementara itu menurut Unit Pertahanan Sipil Suriah, White Helmets di Twitter, sebanyak 130 orang terluka di barat laut Suriah akibat gempa terbaru yang melanda.

“Beberapa warga sipil terluka akibat jatuhnya puing-puing bangunan, terinjak-injak, dan melompat dari tempat tinggi. Selain itu, di Jenderes, utara Aleppo, dua bangunan tak berpenghuni dan menara masjid runtuh,” ucap pihak organisasi.

Baca Juga: Gempa Baru di Turki-Suriah Berkekuatan 6,4 Menewaskan 3 Orang dan Ratusan Orang terluka

Sementara terkait jumlah korban tewas di Suriah, belum ada detail informasi mengenai hal tersebut.

Sebuah kamp Turki yang memiliki kapasitas 700 orang, kini mereka juga menjadi tunawisma akibat gempa yang melanda sebelumnya.

Sekitar pukul 8 malam waktu setempat, gedung-gedung berguncang selama sekitar 15 detik dan lampu-lampu padam di kejauhan.

Agar tetap terasa hangat, saat gempa terjadi sebagian orang di kamp sedang duduk di luar berkerumun di sekitar api unggun.

Tak hanya itu, bahkan beberapa gempa susulan juga sempat dirasakan oleh warga sipil setelah terjadinya gempa awal.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler