Melejitnya Harga Kedelai Brazil Di antara Kejaran Kapal Greenpeace

 

SRAGEN UPDATE -  Kapal cepat yang mengibarkan bendera Greenpeace mengejar kapal pengimpor kedelai Brazil yang membawa 60.000 ton pakan kedelai untuk ternak. Menurut pemerhati lingkungan, budidaya kedelai adalah salah satu penyebab diforestasi di Brazil.

Komoditas itu kemudian dikirim menggunakan kargo ke pelabuhan. Perancis menurut Greenpeace mengimpor 3,5 juta ton kedelai setiap tahun. Aksi tersebut dikoordinasikan oleh Kepala Program Perlindungan Hutan di Greenpeace Prancis.

“Pada Senin pagi para aktivis dimobilisasi untuk fase baru kampanye menentang kelambanan pemerintah Prancis terhadap impor produk diforestasi, ini adalah slogan yang mereka tulis diatas kapal. Produksi kedelai menghancurkan hutan Brazil dan menghancurkan ekosistem Amazon. Prancis tidak bias mentoleriri pembantaian ini lagi”, ungkap Kepala Program Perlindungan Hutan di Greenpeace Prancis.

Baca Juga: PPDB Daring Lancar, Gubernur DKI Pastikan Tidak Ada Gangguan

Aksi semacam ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Greenpeace pada 31 Mei lalu. Aktivis Greenpeace terus berkampanye menentang impor kedelai dari Brazil ke Prancis. Mereka mengatakan bahwa untuk memperluas perkebunan tanaman ini, hutan Amazon ditebang.

Bukan tanpa alasan, dalam tujuh tahun terakhir harga biji kedelai menguat hingga mencapai titik tertinggi. Harga kedelai melonjak dikarenakan beberapa factor seperti lambannya proses panen sehingga kelangkaan yang terjadi dan distribusi dari Negara produsen ke pasar global yang menimbulkan kekhawatiran.

Per Mei 2021 biji kedelai terpantau naik hingga 2,9 persen ke US14,2825 per Bushel. Selain itu masalah produksi yang dialami Brazil juga menjadi factor kenaikan harga kedelai dimana kedelai dihasilkan dalam jumlah yang besar. Proses panen kedelai di Brazil terukur lamban seiring dengan curah hujan diwilayah tersebut.

Baca Juga: Kenali, 3 Penyakit ini Mengancam Kesehatan Perempuan