Para anggota pasukan itu bersumpah bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan, serta memaafkan pihak yang melakukan penentangan.
Lalu memastikan Negara Afghanistan yang aman sebagai bagian dari ruang publik yang ditujukan untuk meyakinkan dunia dan penduduk yang ketakutan bahwa visi organisasi itu telah berubah.
Dalam Konferensi Persnya, para anggota organisasi itu bersumpah untuk menghormati kaum wanita, meskipun terdapat sejarah penindasan yang kelam.
Terdapat ribuan orang Afghanistan bergegas ke sana, berharap untuk melarikan diri dari negara itu karena mereka takut akan apa yang akan dibawa oleh pemerintahan Taliban.***