Ditemukan Fosil Kura-Kura Laut Era Dinosaurus di Spanyol

- 18 November 2022, 15:58 WIB
Ditemukan Fosil Kura-Kura Laut Era Dinosaurus di Spanyol
Ditemukan Fosil Kura-Kura Laut Era Dinosaurus di Spanyol /Screenshoot/REUTERS.COM/

SRAGEN UPDATE — Pernah tercatat salah satu kura-kura terbesar pada 83 juta tahun yang lalu.

Kura-kura ini seukuran dengan mobil kecil —tepatnya sekitar ukuran Mini Cooper— yang menerjang perairan.

Para peneliti pada hari Kamis, 17 November 2022 menggambarkan fosil kura-kura yang ditemukan di timur laut Spanyol.

Kura-kura ini bernama Leviathanochelys Aenigmatica yang panjangnya sekitar 12 kaki atau 3,7 meter.

Baca Juga: Muktamar Muhammadiyah 2022 di Solo: Pengertian, Agenda, dan Jadwal Lengkap

Memiliki berat sekitar 2 ton, dan reptil ini hidup selama Periode Cretaceous (zaman kapur) yang merupakan babak terakhir dalam zaman dinosaurus.

Ini adalah kura-kura terbesar di Eropa.

Dilansir SragenUpdate.com dari Reuters.com dengan ditemukannya penyu ini, maka sekarang penyu terbesar bukanlah Penyu Belimbing lagi.

Penyu Belimbing memiliki panjang 7 kaki (2 meter) dan dikenal dengan migrasi laut maraton.

Leviathanochelys hampir menyamai rekor kura-kura terbesar, Archelon, yang hidup sekitar 70 tahun yang lalu dan mencapai panjang sekitar 15 kaki (4,6 meter).

Baca Juga: Situs Ticketmaster Batalkan Penjualan Tiket Tur Taylor Swift, Pemerintah AS Ikut Berkomentar

Ukuran kura-kura Leviathanochelys membantunya melewati arus berbahaya di Laut Tethys Kuno, tempat Leviathanochelys berenang.

Reptil laut besar dengan rahang kuat yang disebut Mosasaurus adalah predator terbesar, yang memiliki panjang lebih dari 50 kaki (15 meter).

Berbagai Hiu dan Pari serta reptil pemakan ikan berleher panjang yang disebut Plesiosaurus juga mengintai di Laut Tethys Kuno.

“Menyerang hewan seukuran Leviathanochelys mungkin hanya bisa dilakukan oleh predator besar dalam konteks laut. Saat itu, predator laut besar di zona Eropa sebagian besar adalah Hiu dan Mosasaurus,” kata Oscar Castillo mahasiswa di Universitas Autonoma de Barcelona, dikutip dari Reuters.

“Selama Zaman Kapur, ada kecenderungan penyu laut untuk meningkatkan ukuran tubuh mereka. Leviathanochelys dan Archelon mungkin mewakili puncak proses ini,” kata Castillo.

“Alasan peningkatan ukuran tubuh ini telah dihipotesiskan sebagai tekanan predator, tetapi mungkin ada faktor lain,” lanjutnya.

Baca Juga: Ratusan Karyawan Twitter Diduga Akan Tinggalkan Perusahaan Setelah Peringatan dari Elon Musk

Para ilmuwan menggali fosil Leviathanochelys di dekat Desa Coll de Nargo di daerah Alt Urgell Catalonia.

Hal ini dilakukan setelah seorang pejalan kaki di Pegunungan Pyrenees Selatan menemukan fosil yang menonjol dari tanah.

Sampai saat ini, mereka telah menemukan bagian dari bagian posterior karapas atau cangkangnya, dan sebagian besar korset panggul, tetapi tidak ada tengkorak, ekor atau anggota badan.

Fosil menunjukkan bahwa ia memiliki karapas halus yang mirip dengan Penyu Belimbing.

Cangkangnya sendiri sepanjang 7,7 kaki (2,35 meter) dan lebar 7,2 kaki (2,2 meter).

Leviathanochelys tampaknya hidup di lautan terbuka, jarang kembali ke darat, untuk bertelur misalnya.

Kehadiran sepasang tonjolan tulang di sisi depan panggul berbeda dari penyu laut lain.

Baca Juga: Dul Jaelani dan Tissa Biani Dikabarkan Segera Menikah, El Rumi: Semoga Lancar Sampai Hari H

Ini menunjukkan bahwa Leviathanochelys mewakili garis keturunan yang baru ditemukan.

Hal ini menunjukkan bahwa gigantisme penyu laut berkembang secara mandiri dalam garis keturunan Cretaceous yang terpisah di Amerika Utara dan Eropa***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x