NASA dan DARPA akan Menguji Mesin Roket Termal Nuklir untuk Misi Berawak ke Mars

- 25 Januari 2023, 13:07 WIB
Permukaan planet Mars.
Permukaan planet Mars. /NASA, Reuters

SRAGEN UPDATE — NASA akan kembali ke ide lama saat mencoba membawa manusia ke Mars.

NASA bekerja sama dengan Defense Advance Research Projects Agency (DARPA) untuk menguji mesin roket termal nuklir di luar angkasa.

Kerja sama ini memiliki tujuan untuk menggunakan teknologi tersebut untuk misi berawak ke planet merah.

Baca Juga: Lebih Dari Satu Juta Demonstran di Prancis Tolak Kebijakan Penambahan Usia Pensiun Bagi Pekerja

NASA dan DARPA berharap untuk “mendemonstrasikan teknologi propulsi termal nuklir yang canggih segera setelah tahun 2027”.

“Dengan bantuan teknologi baru ini, astronot dapat melakukan perjalanan ke dan dari luar angkasa jauh lebih cepat daru sebelumnya, kemampuan utama untuk mempersiapkan misi berawal ke Mars” kata administrator NASA, Bill Nelson.

Di bawah program Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations (DRACO), Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa, NASA, akan memimpin pengembangan teknis mesin, yang akan diintegrasikan dengan pesawat ruang angkasa eksperimental dari DARPA.

NASA mengatakan bahwa nuclear thermal propulsion (NTP) dapat memungkinkan pesawat ruang angkasa melakukan perjalanan lebih cepat, yang dapat mengurangi volume persediaan yang dibutuhkan untuk melakukan misi yang panjang.

Mesin NTP juga dapat membebaskan ruang untuk lebih banyak peralatan sains dan tenaga ekstra untuk instrumentasi dan komunikasi.

Sejak tahun 1940-an, para ilmuwan mulai berspekulasi tentang kemungkinan penggunaan energi nuklir untuk menggerakkan penerbangan luar angkasa.

Baca Juga: Negara Peru Kini Memperpanjang Masa Keadaan Darurat Diberbagai Kota yang Dilanda Protes

Amerika Serikat melakukan eksperimen darat di bagian depan itu mulai tahun 50-an.

Pemotongan anggaran dan perubahan prioritas menyebabkan NASA meninggalkan proyek tersebut pada akhir tahun 1972 sebelum melakukan uji terbang.

Tentu saja ada risiko yang terkait dengan mesin NTP, seperti kemungkinan penyebaran bahan radioaktif fi lingkungan jika terjafi kegagalan di atmosfer atau orbit.

Namun, NASA mengatakan waktu transit yang lebih cepat yang dimungkinkan oleh mesin NTP dapat menurunkan risiko bagi astronot.

Mereka dapat mengurangi waktu perjalanan ke Mars hingga seperempatnya.

Roket termal nuklir bisa setidaknya tiga kali lebih efisien daripada metode propulsi kimia konvensional.

NASA juga mencari energi nuklir untuk menggerakkan upaya eksplorasi ruang angkasa terkait.

Pada 2019, mereka melakukan uji coba reaktor nuklir portabel sebagai bagian dari upaya mengembangkan sistem yang mampu memberi daya pada habitat di Mars.

Tahun lalu, NASA dan Departemen Energi memilih tiga kontraktor untuk merancang sistem tenaga permukaan fisi yang dapat diuji di Bulan.

DARPA dan Departemen Pertahanan telah mengerjakan proyek mesin NTP lainnya selama beberapa tahun terakhir.

Sementara iti, Amerika Serikat baru saja menyetujui desain nuklir modular kecil untuk pertama kalinya.

Dilansir dari Engadget.com desainnya memungkinkan untuk fasilitas sekitar sepertiga ukuran reaktor standar.

Setiap model mampu menghasilkan daya sekitar 50 megawatt. Rancangan tersebut, dari sebuah perusahaan bernama NuScale, dapat menurunkan biaya dan kompleksitas pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Engadget


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah