Network
SRAGEN UPDATE - Lebih dari satu juta demonstran berkumpul di Place de la Republique selama unjuk rasa di Paris pada 19 Januari 2023 atas rencana Presiden Prancis untuk menaikkan usia pensiun resmi dari 62 menjadi 64 tahun.
Jutaan demonstran tersebut bentrok dengan polisi di Paris, karena demonstrasi yang dilakukan mengganggu aktivitas transportasi umum, sekolah, dan layanan sipil yang lain.
Kementerian dalam negeri menyebutkan jumlah pengunjuk rasa yang berbaris menentang rencana Presiden Emmanuel Macron untuk memperpanjang usia pensiun meningkat hingga 1,2 juta orang, termasuk 80 ribu di Paris.
Baca Juga: Negara Peru Kini Memperpanjang Masa Keadaan Darurat Diberbagai Kota yang Dilanda Protes
Di sekitar area Bastille di Paris, para pengunjuk rasa sempat melemparkan botol, tempat sampah, dan granat asap ke arah polisi yang dibalas dengan gas air mata untuk membubarkan para demonstran radikal tersebut.
Saat demonstrsi berakhir di malam hari, sekelompok pengunjuk rasa muda juga bentrok dengan pasukan keamanan di alun-alun Nation di Paris timur, mereka membakar beberapa sepeda dan menghancurkan halte bus.
Polisi mengatakan mereka telah menangkap 38 orang sekitar pukul 18.30 waktu setempat yang sebagian besar dari kelompok radikal "Blok Hitam" yang mengenakan topeng, helm, dan pakaian hitam.
Diketahui, petugas keamanan berhasil memisahkan kelompok yang berjumlah sekitar seribu orang itu dari demonstrasi untuk menghindari terjadinya korban jiwa.
Dikatakan bahwa aksi baru yang lebih besar direncanakan untuk dilakukan pada 31 Januari tahun 2023.
Serikat pekerja Prancis telah menyerukan mobilisasi massa untuk pertama kali sejak 12 tahun lalu, ketika usia pensiun dinaikkan menjadi 62 tahun dari 60 tahun.
