Israel Mengaku Tidak Tahu Kenapa Anak-Anak Gaza Tewas, Apakah Benar Adanya?

- 20 November 2023, 22:08 WIB
Israel Mengaku Tidak Tahu Kenapa Anak-Anak Gaza Tewas, Apakah Benar Adanya?
Israel Mengaku Tidak Tahu Kenapa Anak-Anak Gaza Tewas, Apakah Benar Adanya? /Reuters/Mohammed Salem/

SRAGEN UPDATE - Pada Kamis, 16 November 2023, Mark Regev, penasihat perdana menteri Israel menyinggung dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Amerika Serikat, MSNBC bahwa sudah lebih dari 11.000 orang yang tewas, termasuk 4.000 anak.

Mark Regev menduga anak-anak di Jalur Gaza kemungkinan tewas bukan karena gempuran Israel yang saat ini berlangsung namun karena faktor lain dan.

Di samping itu, pada Jum’at, 17 November 2023 kemarin, Perserikatan Bangsa-Bangsa, kalangan pembela hak asasi manusia, dan lembaga-lembaga intelijen Amerika mengaku memercayai data korban tewas tersebut.

Regev yang menyangsikan data tersebut mengatakan bahwa jumlah korban tersebut berasal dari Hamas.

Baca Juga: Wendy Red Velvet dan Eunseok RIIZE akan Menjadi Pengisi Suara Karakter di ‘Trolls Band Together’

"Saya tidak yakin jumlah itu benar," ujarnya.

Namun di sisi lain, Medhi Hasan, jurnalis MSNBC yang memandu wawancara tersebut, mengingatkan soal jumlah korban jiwa yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan Gaza selama dua konflik besar-besaran yang terjadi di Gaza pada 2009 dan 2014.

Hasan mengatakan bahwa jumlah tersebut sama dengan catatan yang saat itu dimiliki oleh militer Israel.

Namun dari pihak Regev masih menyangkal bahwa jumlah korban itu dipublikasikan oleh Hamas dan kebenarannya tidak dipastikan oleh organisasi independen.

Regev menyebut bahwa Hamas mengendalikan Jalur Gaza, dan akibatnya, mereka mengontrol semua gambar yang keluar dari Gaza.

"Anda tidak tahu berapa banyak dari mereka yang merupakan teroris Hamas, petempur, dan berapa banyak yang warga sipil. Hamas menginginkan orang percaya bahwa mereka semua itu adalah warga sipil, anak-anak," kata Regev meyakinkan.

Baca Juga: JTBC Ungkap Season Ketiga dari ‘Strong Woman Do Bong Soon’ dan ‘Strong Girl Namsoon’ dalam Tahap Perencanaan

Tak ingin kalah, Regev kemudian balik melontarkan pertanyaan kepada sang pewawancara, "Anda memangnya pernah liat foto satu saja teroris Hamas mati dalam pertempuran di Gaza?"

Hasan yang merasa tidak terima pun juga Kembali berbalik bertanya, "Tapi saya lihat dengan mata sendiri banyak anak yang dikeluarkan dari reruntuhan... Mereka juga adalah orang-orang yang terbunuh oleh pemerintah Anda (Israel)... Anda mau menyangkal itu?".

Namun, Mark Regev mengaku bahwa pihaknya tidak tahu mengapa anak-anak yang ada di Palestina bisa tewas.

"Tidak. Pertama-tama, kita tidak tahu bagaimana orang-orang itu, anak-anak itu meninggal," jawab Regev.

Namun hingga akhirnya Regev telah mengakui bahwa pemerintah Israel memang membuat kesalahan soal jumlah korban pascaserangan 7 Oktober.

"Jumlah yang kami catat sebelumnya adalah 1.400 korban. Sekarang sudah kami koreksi menjadi 1.200 karena kami mengerti bahwa kami sebelumnya terlalu tinggi menaksir jumlah itu. Kami salah”, kata Regev.

Baca Juga: Berlibur di Korea Selatan pada Musim Dingin, Berikut 4 Makanan yang Cocok Dicoba untuk Musim Dingin

Ada beberapa jenazah yang dalam keadaan terbakar parah dimana pihak Regev mengira bahwa mereka adalah warganya.

Namun ternyata jenazah-jenazah tersebut adalah jasad para pejuang Hamas yang mereka sebut  ‘teroris’.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah