Kepala Intelijen Israel Mengundurkan Diri karena Gagal Mencegah Serangan Hamas pada Oktober 2023

- 22 April 2024, 23:22 WIB
Kepala Intelijen Israel Mengundurkan Diri karena Gagal Mencegah Serangan Hamas pada Oktober 2023
Kepala Intelijen Israel Mengundurkan Diri karena Gagal Mencegah Serangan Hamas pada Oktober 2023 /Foto/Quds Press

SRAGEN UPDATE - Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva mengumumkan pengunduran dirinya

Aharon mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin, 22 April 2024.

Adapun alasan Aharon mengundurkan diri karena kegagalan departemennya dama mencegah serangan Hamas.

Adapun serangan Hamas yang dimaksud adalah yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023.

"Dengan berkoordinasi dengan Kepala Staf Umum (Herzi Halevi), Kepala Direktorat Intelijen MG Aharon Haliva telah meminta untuk diberhentikan dari jabatannya, menyusul tanggung jawab kepemimpinannya sebagai Kepala Direktorat Intelijen atas peristiwa 7 Oktober," unggah angkatan bersenjata Israel (IDF) di media sosial X seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Perubahan Iklim Pada Tahun 2024 Jadi Sebab Naiknya Kasus DBD yang Sempat Menurun di Tahun 2023

Adapun pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan kepada Israel.

Hamas melancarkan serangan tersebut menggunakan roket yang memiliki skala besar.

Pada serangan tersebut, Hamas berhasil mengarahkan roketnya untuk melanggar perbatasan.

Roket tersebut berhasil menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer Israel.

Akibat dari serangan Hamas, hampir 1.200 orang di Israel tewas.

Selain itu, sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.

Israel akhirnya melancarkan serangan balasan dengan memerintahkan blokade total untuk Gaza.

Israel mulai melakukan serangan darat ke daerah kantong Palestina.

Baca Juga: Kim Jae Hwan Umumkan akan Segera Lakukan Comeback dengan Merilis Mini Album Terbaru

Tujuannya adalah untuk melenyapkan pejuang Hamas dan juga menyelamatkan para sandera yang dibawa Hamas.

Akibat dari serangan balasan ini, lebih dari 34.000 orang tewas, menurut pihak berwenang setempat.

Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara.

Selain itu, diadakan juga pertukaran beberapa sandera dan tahanan.

Kemudian, bantuan kemanusiaan mulai dikirim ke Jalur Gaza.

Gencatan senjata ini berhasil diperpanjang beberapa kali namun harus berakhir pada 1 Desember.

Pada 7 April, dimulai lagi perundingan antara Israel dan Hamas di Mesir, Kairo.

Pada proposal gencatan senjata tersebut diatur mengenai pembebasan tahanan.

Sebanyak 40 sandera Israel akan ditukar dengan 900 tahanan Palestina sebagai bagian dari rencana tiga tahap yang diadopsi oleh mediator internasional.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu ‘Cassandra’ Taylor Swift, Salah Satu Lagu di Album TTPD

Akan tetapi, Hamas sebagian besar menolak usulan tersebut.

Mereka mengatakan jika mereka punya rencana sendiri yang akan diajukan untuk mengakhiri konflik secara permanen.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah