Indonesia Mendorong Dukungan Gerakan Non-Blok untuk Palestina sebagai Anggota Penuh PBB

19 Januari 2024, 17:59 WIB
Indonesia Mendorong Dukungan Gerakan Non-Blok untuk Palestina sebagai Anggota Penuh PBB /Kemenlu.go.id/Jurnal Palopo

SRAGEN UPDATE - Duta Besar Indonesia untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin, telah menyatakan bahwa negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki kewajiban untuk mendukung upaya Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam keterangan tertulis dari KBRI Nairobi yang diterima di Jakarta pada hari Kamis, Dubes Hery menyampaikan pandangannya dalam Pertemuan Komite Palestina GNB di Kampala, Uganda, pada tanggal 17 Januari.

Dubes Hery menekankan hak Palestina untuk menjadi setara dengan negara lain dan mendapat dukungan penuh dari GNB dalam upaya mereka untuk menjadi anggota PBB.

Dubes Hery juga mengungkapkan keprihatinan atas bencana kemanusiaan di Gaza, dengan lebih dari 24 ribu warga menjadi korban dan lebih dari 85 persen warga terusir dari rumah mereka.

Ia memperingatkan bahwa situasi tersebut meningkatkan risiko genosida, dan GNB tidak boleh berdiam diri.

Baca Juga: 10 Drama Korea Inspiratif dan Penuh Motivasi untuk Menuju Perubahan yang Lebih Baik di 2024

Selain itu, Dubes Hery menyampaikan empat pesan dari Indonesia kepada GNB. Pertama, terus memperjuangkan akhirnya agresi Israel.

Kedua, meningkatkan bantuan kemanusiaan dan mendukung rekonstruksi Gaza. Ketiga, mendorong pertanggungjawaban Israel, termasuk melalui dukungan terhadap inisiatif Afrika Selatan untuk membawa Israel ke Mahkamah Internasional.

Keempat, berupaya untuk menyelenggarakan proses perdamaian di bawah pengawasan Majelis Umum PBB.

Dubes Hery menekankan pentingnya tidak menunggu lebih lama untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Pertemuan Komite Palestina GNB ini diadakan dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi GNB di Kampala, Uganda, dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Uganda Odongo Jeje Abubakhar.

Selain itu, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh negara-negara anggota Komite Palestina GNB seperti Indonesia, Afrika Selatan, India, Iran, Kuba, Malaysia, dan Zimbabwe.

Gerakan Non-Blok sendiri merupakan hasil dari Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, yang menegaskan komitmen penguatan kerja sama dan solidaritas negara-negara berkembang.

Baca Juga: TWS Terpilih sebagai Model Endorsement untuk Minuman Susu dengan Merek Milkis

Di samping itu, GNB juga masih memiliki hutang terhadap kemerdekaan Palestina yang mana telah didiskusikan dalam pertemuan GNB pada tahun 2022 lalu.

Saat itu Retno menekankan pentingnya komitmen terhadap Palestina dalam pertemuan GNB di New York, mengatakan bahwa pembebasan Palestina dari penjajahan adalah tanggung jawab bersama.

Dia mencatat bahwa kesenjangan antara komitmen dan tindakan yang dilakukan oleh GNB masih menjadi tantangan, dan bahwa perlu adanya tindakan nyata selain sekadar retorika.

Indonesia, kata Retno, bangga berada di barisan terdepan dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan tetap komit untuk mendukung solusi dua negara.

Dia juga menyoroti potensi besar GNB dalam memainkan peran lebih besar dalam mendorong perdamaian Palestina-Israel, mengingat GNB memiliki 60 persen suara di PBB dengan keanggotaannya yang mencapai 120 negara.

Retno mengajak negara-negara anggota GNB untuk bersatu dalam upaya perdamaian bagi Palestina, terutama mengingat kekerasan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Ia menekankan pentingnya menyatukan posisi dan berjuang bersama hingga kemerdekaan Palestina tercapai.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler