SRAGEN UPDATE - Kemandirian sangat penting dalam kehidupan. Apalagi seorang muslim.
Jiwa mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orang lain harus ditanamkan sejak kecil. Sehingga ketika dewasa, jiwa-jiwa positif seperti ini akan tumbuh dan telah dijiwai.
Kemandirian juga sangat perlu diajarkan pada seorang murid, terlelbih lagi seroang santri di pesantren.
Kali ini Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Potren) Kementerian Agama mulai menerapkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP).
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah memberikan diklat manajemen usaha dan bisnis pesantren.
Terdapat sembilan pesantren yang dijadikan pilot project program kemandirian pesantren, yaitu: As'adiyah (Kaltara), Nahdlatul Ulum Maros (Sulsel), Dayah Darul Atiq (NAD), Qomarul Huda (NTB), Al Imdad (Yogyakarta), At Tahdzib (Jatim), Tarbiyatul Banin Cirebon (Jabar), Al Amin (Riau), serta Raudatul Mubtadiin (Jateng).
Workshop Implementasi Program Kemandirian Pesantren ini berlangsung dua hari, 2-3 Juni 2021 di Jakarta.
Workhsop dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani. Hadir, seluruh Staf Khusus Menteri Agama Muh Nuruzzaman, Abdul Rochman, Ishfah Abidal Aziz dan Wibowo Prasetyo. Hadir juga Tenaga Ahli Hasanuddin Ali, Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghofur, dan Kepala Subdit Pend Pesantren Basnang Said.