Percepat Program Vaksinasi, Indonesia akan Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer

- 17 Juli 2021, 22:10 WIB
Ilustrasi vaksin. Indonesia akan kedatangan vaksin pfizer dengan jumlah 50 juta dosis.
Ilustrasi vaksin. Indonesia akan kedatangan vaksin pfizer dengan jumlah 50 juta dosis. /Pixabay/x3

SRAGEN UPDATE - Demi membantu mendukung tercapainya program percepatan vaksinasi di Indonesia, maka Kementerian Kesehatan telah sepakat untuk mengadakan kerja sama dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE.

Nantinya, pihak tersebut akan menyediakan 50 juta dosis vaksin Pfizer yang dinamakan BNT 162b2 sepanjang tahun 2021.

''Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia. Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosis merek Pfizer ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,'' kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Tak hanya disambut baik oleh Menkes, Country Manager PT Pfizer Indonesia Stephen Leung pun mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin antara pihaknya, BioNTech, dan Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah 8 dan 9 Dzulhijah, Dihapuskan Dosa Selama Setahun

''Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin Covid-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia,'' katanya

Sebelum kerja sama tersebut disepakati, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin Pfizer dalam kondisi darurat (EUA).

''Penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM,'' kata Menkes.

Baca Juga: Bagai Sahabat Sejati! Jungkook BTS Menjadi Pendukung Terbesar RM

Merek vaksin tersebut pun telah melalui tahap uji klinis. Diketahui bahwa BNT 162b2 Tahap 3 dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) milik BioNTech.

Uji klinis tersebut telah dilakukan pada akhir bulan Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada bulan Januari 2021 dengan lebih dari 46.000 peserta.

Peserta pun terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama 2 tahun setelah penyuntikan dosis kedua.

Sebagai informasi, BioNTech merupakan pemegang izin edar di Uni Eropa dan pemegang otorisasi penggunaan dalam kondisi darurat di Amerika Serikat (bersama dengan Pfizer), Kanada, dan negara-negara lain sebelum nantinya diajukan permohonan izin edar penuh.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah