SRAGEN UPDATE - Sejak munculnya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, pihak penyelenggara pendidikan mulai memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang didukung dengan bantuan kuota dari Kemendikbud dan juga Kemenag.
Dalam acara "Peresmian Lanjutan Bantuan Kuota Internet dan Bantuan Uang Kuliah Tunggal", Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbudristek), memaparkan mekanisme penyaluran bantuan-bantuan tersebut.
Nadiem, mengatakan, bahwa pihak kemendikbud telah memberikan upayanya dalam membantu proses pembelajaran selama pandemi melalui 3 bentuk, yang salah satunya berupa bantuan kuota bagi siswa dan tenaga pendidik.
Upaya yang pertama, menurut Nadiem adalah penyusunan kurikulum darurat yang digunakan untuk pembelajaran di masa pandemi.
Baca Juga: Han So Hee Memutuskan Mundur dari Proyek Film Gentleman Karena Masalah Kesehatan
"Menyusun kurikulum darurat yang menurunkan beban siswa dan guru, sehingga guru dan siswa tidak harus mencapai ketuntasan belajar dan fokus pada numerasi, literasi, dan karakter saja," kata Nadiem pada 5 Agustus 2021.
Yang kedua, ia juga mengupayakan adanya relaksasi penggunaan dana BOS dan BOP bagi sekolah-sekolah.
"Relaksasi pembelanjaan dana BOS, dan BOP PAUD, sehingga sekolah lebih leluasa dalam memanfaatkan dana bantuan, dan juga distribusi modul pembelajaran yang bisa dilakukan secara offline bagi daerah-daerah yang sulit menerapkan PJJ, karena masalah internet dan lain-lain," ujarnya.
Selain itu, kemdikbudristek juga siap menerima keluhan ataupun masukan dsri masyarakat terkait hal-hal yang dibutuhkan.