Network
SRAGEN UPDATE – Booster Covid-19 sudah disarankan untuk hampir semua orang di Indonesia, tetapi kamu juga perlu mencari tahu apakah ini memiliki efek samping?
Menurut CDC, sekitar lebih dari 55 juta orang Amerika sudah menerima booster Vaksin Covid-19.
CDC juga merekomendasikan booster Covid-19 pada semua orang berusia 16 tahun ke atas, enam bulan setelah menyelesaikan dosis lengkap.
Lalu apa efek samping dari booster Covid-19 ini? Beginilah pendapat para sains dan bidang kedokteran.
Baca Juga: 6 Jadwal Vaksin Gratis untuk Umum dan Anak Daerah Boyolali, Yogya, Surabaya 10 – 13 Januari 2022
1. Wajar jika vaksin berkurang efektivitasnya seiring berjalannya waktu, sehingga banyak orang perlu meningkatkan sistem kekebalan
Beberapa vaksin lain seperti tetanus juga memiliki booster untuk orang sehat.
Orang dengan sistem imun yang lemah biasanya memiliki respons yang lebih kecil dari vaksin awal, untuk menjaga sistem imun ini mereka memerlukan dosis lagi.
2. Efek samping booster Covid-19 dinyatakan mirip dengans vaksin pertama
Studi CDC yang diterbitkan pada bulan Oktober menemukan bahwa efek samping vaksin Pfizer dan Moderna mirip dengan pada vaksin pertama.
Misalnya seperti lengan sakit, kepala nyeri ringan, kedinginan, nyeri otot, kelelahan, demam, sampai nyeri sendiri.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Umum dan Anak Dosis 1 dan 2 di Depok dan Tangerang Pada 10, 12 Januari 2022
Semua masih bersifat sementara, lalu secara umum booster dapat ditoleransi dengan baik.
3. Ada juga yang memiliki efek samping berbeda dari vaksin pertama
William Schaffner, MD, seorang profesor kesehatan yang mengatakan bahwa ada individu yang mendapat efek samping lebih sedikit daripada suntikan vaksin pertama atau kedua.
Namun, Dr. Hsu mengatakan bahwa tidak ada korelasi kuat antara tingkat keparahan reaksi yang terlihat dengan suntikan sebelumnya dibanding dengan booster, ini sulit diprediksi.
Baca Juga: Biografi Lee Min Ho, Aktor Tampan Asal Korea yang Punya Segudang Fans di Indonesia
Misalnya hanya karena seorang individu tidak mengalami efek samping di vaksin pertama atau kedua, bukan berarti tidak akan mendapatkan efek samping pada booster, dan sebaliknya.
4. Efek samping booster yang serius jarang terjadi
Ada laporan mengenai beberapa efek samping serius seperti anafilaksis atau reaksi alergi yang terkadang mengancam jiwa serta pembekuan darah dengan vaksin Covid-19 awal.
Namun, ini sangat jarang terjadi. CDC memperkirakan bahwa anafilaksis terjadi pada tidak lebih dari 2 hingga 5 orang yang divaksinasi.
Baca Juga: Kenali Tanda Zodiak untuk Menciptakan Hubungan Asmara yang Sehat
5. Vaksin Covid-19 mengurangi penyakit
Dengan peningkatan kasus Covid-19 saat ini, mungkin ada banyak orang yang mulai tidak percaya bahwa vaksin ada manfaatnya.
Namun, Dr. Schaffner berkata bahwa 90% orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, mereka tidak divaksinasi.
Memang tidak seratus persen, tetapi ada manfaatnya untuk menghilangkan infeksi.
Baca Juga: Prediksi Bali United VS Barito Putera, Liga 1 Indonesia Pekan Ke-18
6. Booster melindungi individu dari Omicron?
Booster ketiga akan membantu menangkal varian Omicron, itu menjadi kabar baik mengingat varian ini siap melampaui Delta.
7. Covid bahkan bisa lebih buruk daripada efek samping vaksin apa pun
Sementara kasus Covid-19 bisa ringan dan beberapa tidak memiliki gejala sama sekali, sekitar 800.000 orang di Amerika Serikat telah meninggal karena infeksi.
Baca Juga: The Batman: Zoe Kravitz Adu Akting Bersama Robert Pattinson! Akankah Mereka Bersatu?
Banyak lagi yang berakhir menggunakan ventilator di rumah sakit dan banyak yang berurusan dengan efek Covid jangka panjang.
Maka dengan kata lain jika bisa mendapatkan booster Covid-19 maka itu lebih baik daripada terkena Covid.***
