Korban dipaksa dan diancam teman sepermainannya,” ujar Ato
Baca Juga: Gmail, Messenger, dan YouTube Belum Terdaftar di PSE, Ini Sanksi yang Akan Diberikan Kominfo
Akibat dari pembullyan itu, korban menjadi depresi, murung bahkan tidak mau makan dan minum.
Sang anak mengalami sakit tenggorokan dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Ia meninggal saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit pada Minggu, 18 Juli 2022. Suasana duka pun menyelimuti keluarga korban. Orang tua masih terlihat sangat terpukul dengan kejadian itu.
Ato Rinanto mengatakan akan mendampingi orang tua korban dalam proses pemulihan psikologis dan proses hukumnya.
“Kedua orangtua korban masih belum stabil kondisi psikisnya. Oleh karena itu, kami tawarkan pendampingan dan pemulihan psikologis, juga mungkin mendampingi dalam proses hukumnya,” kata Ato Rinanto.
Baca Juga: Harga BBM Non-Subsidi Resmi Naik, Cek Perbedaan Tarif Tiap Jenisnya
Kasus bullying seperti ini seharusnya mendapat perhatian tegas bagi kita. Karena dampaknya adalah depresi yang bisa berakhir meninggal dunia.***