Ramai! Bobby Nasution tentang Tolak LGBT di Kota Medan Tuai Pro Kontra di Sosial Media

- 2 Januari 2023, 16:18 WIB
Ramai! Bobby Nasution Tentang Tolak LGBT di Kota Medan Tuai Pro Kontra di Sosial Media
Ramai! Bobby Nasution Tentang Tolak LGBT di Kota Medan Tuai Pro Kontra di Sosial Media /Instagram @bobbynst/

SRAGEN UPDATE - Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan mengatakan bahwa Kota Medan menolak LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) karena tidak sesuai dengan norma dan ajaran agama.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah melihat banyaknya fenomena pasangan sesama jenis saat perayaan malam tahun baru.

"Sepanjang saya jalan dari depan Kantor Wali Kota saya lihat kok yang cowok sama cowok (berpasangan), nggak ada ya Kota Medan nggak ada LGBT, kita anti LGBT," ungkap Bobby hari Minggu, 1 Januari 2023.

Selain itu, saat menyampaikan sambutan dalam acara malam tahun baru, ia juga mendoakan warga Medan yang sedang jomblo semoga secepatnya menikah.

Baca Juga: Drama The Glory Masuk Nomor 5 di Chart Netflix Global, Moon Dong Eun: Bravo Yeon Jin-a!

Kemudian, ia juga mendoakan untuk pasangan yang sudah menikah agar secepatnya memiliki anak.

Sedangkan yang sudah memilik anak, disarankan cukup memiliki dua anak saja tidak lebih.

Bobby mengatakan bahwa ia menolak LGBT di Kota Medan bukan hanya sekedar pernyataan belaka.

Ia mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan pesan yang ingin disampaikan pula oleh tokoh-tokoh agama.

Wali Kota Medan itu juga mengatakan bahwa LGBT tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Medan.

Baca Juga: 6 Film Korea Selatan yang Harus Dinantikan di Tahun 2023, Ada Park Seo-joon dan IU

"Tadi saya bilang, kita pengen, tadi juga pesan dari tokoh-tokoh agama kita harus menghindari hal-hal seperti itu, kemaksiatan juga harus kita tekan, hal-hal yang di luar kebudayaan kita," ujarnya.

Pernyataan Bobby tersebut kemudian dibagikan oleh banyak orang di media sosial, terutama di Twitter.

Pernyataan tersebut kemudian menimbulkan pro dan kontra bagi netizen.

Netizen yang pro menganggap pernyataan Bobby Nasution tersebut hal yang baik dan didukung penuh oleh mereka.

"Good, LGBT tidak boleh ada, Indonesia negara dengan banyak agama , dan semua agama di Indonesia melarang lGBT," ucap salah satu pengguna Twitter dengan username @SuperDspirit

"Walau beda kubu politik, kl bagus ya tak bilang bagus. Lanjutkan! Tnggal lihat penerapannya bgm," ungkap @GunawanAB3

Baca Juga: Amankah Menggunakan Soda Kue untuk Mengobati Jerawat? Berikut Penjelasannya, Efek Samping, dan Resepnya!

"Derah lain sebaiknya segera mengikuti langkah ini, demi menjaga daerahnya dari fenomena L9B7t," tambah salah satu akun dengan username @qdewangga_

Masih banyak lagi komentar-komentar dari pengguna Twitter yang mendukung pernyataan Bobby Nasution terkait penolakannya terhadap LGBT.

Akan tetapi, tidak sedikit netizen yang juga mengkritik bahkan tidak setuju dengan pernyataan yang di ungkapkan oleh Wali Kota Medan tersebut.

Salah satunya adalah komentar dari @vincentrcrd yang mengatakan:

"Ngomong apa sih kau @bobbynasution_? Dasar hukumnya apa kau bisa ngomong begini? Ngelarang-larang kau kira bisa tanpa dasar hukum?

Udahlah urusin aja premanisme dulu yg meresahkan semua masyarakat. Jangan aneh-aneh. Udah kayak Gotham itu Medan."

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Bobby Nasution tidak boleh menuduh orang langsung sebagai salah satu kaum LGBT.

Baca Juga: Cara Pesan Minuman Kopi di Starbucks, Simak 6 Langkah Mudah Berikut Jika Pertama Kali ke Starbucks

"Masih bingung saya baca beritanya.

Laki laki berjalan dengan laki laki??

Walaupun 2 laki laki sedang berjalan belum tentu dia LGBT. Ngk bisa langsung menuduh kecuali dia ada ada melalukan hal yang di luar normal sesama laki laki," ungkap akun dengan username @ndukurluah.

Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa pernyataan tersebut hanyalah kebiasaan para politisi.

Karena sekarang sudah memasuki tahun politik, jadi semua politikus berlomba-lomba untuk mencari suara, salah satunya dengan mengumumkan penolakan atas LBGT karena banyak orang yang setuju akan hal tersebut.

Pro dan kontra yang diperdebatkan oleh netizen pun tetap berlanjut dengan pendapat mereka masing-masing.

Ada yang mendukung atas dasar agama dan kebudayaan, ada pula yang menolak atas dasar tidak adanya implementasi langsung.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah