Network
SRAGEN UPDATE — Banjir yang melanda wilayah Kota Semarang pada tanggal 13 Maret 2024, akibat curah hujan tinggi, telah mengganggu perjalanan kereta api yang melintas di jalur Pantura.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa sejumlah kereta api terpaksa dialihkan melalui jalur selatan karena rel terendam banjir.
Beberapa titik jalur kereta yang terendam banjir antara lain antara Stasiun Semarang Tawang hingga Stasiun Alas Tuwa, petak antara Stasiun Tawang hingga Stasiun Semarang Poncol, serta petak antara Stasiun Mangkang hingga Stasiun Kaliwungu.
Tingginya air di atas 10 cm dari atas kop rel membuatnya tidak mungkin dilintasi oleh kereta api.
“Sejumlah kereta api telah dialihkan perjalanannya, termasuk dua perjalanan KA Argo Bromo Anggrek, KA Pandalungan, dan KA Brawijaya,” ungkap Franoto.
Baca Juga: Realme C51s: Smartphone Entry-Level dengan Spesifikasi Unggulan dan Harga Terjangkau
Perjalanan kereta dialihkan melalui jalur alternatif Solo-Yogyakarta-Purwokerto-
PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh pola pengalihan perjalanan ini.
Selain itu, PT KAI juga berkomitmen untuk mengembalikan biaya tiket penumpang yang batal perjalanannya akibat pengalihan rute tersebut.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang melanda Kota Semarang dan sekitarnya sejak Rabu siang hingga malam telah menyebabkan sejumlah daerah tergenang air.
Angin kencang yang menyertai hujan juga menyebabkan pohon tumbang di berbagai titik, menambah kompleksitas situasi banjir yang terjadi.
Banjir yang terjadi di Semarang menjadi peringatan penting akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan di wilayah-wilayah rawan banjir.
Baca Juga: Drama Mom’s Friend’s Son Konfirmasi Daftar Pemain Pendukungnya, Berikut Nama dan Peran Mereka
Pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur drainase serta penanganan sampah yang tepat dapat membantu mengurangi risiko banjir yang seringkali mengganggu aktivitas masyarakat dan transportasi, termasuk perjalanan kereta api.
Dengan upaya bersama antara pemerintah, badan terkait, dan masyarakat, diharapkan penanganan dan mitigasi terhadap banjir di Semarang dan wilayah-wilayah lainnya dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.***
