Network
SRAGEN UPDATE - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memberikan keterangan.
Susiwijono memberikan keterangan mengenai Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD).
Susiwijono mengatakan bahwa PIK 2 menjadi proyek strategis nasional (PSN) karena usulan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Sementara untuk BSD menjadi PSN atas usulan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“PIK itu dari Menteri Parekraf (Sandiaga Uno) karena itu bagian dari green destination, jadi bukan kawasan PIK itu. BSD juga begitu, bukan kawasan perusahaan BSD-nya, tapi di situ dari Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin),” ujar Susiwijono seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: Moon Ga Young dan Choi Hyun Wook Dikabarkan akan Berperan Bersama di He's the Black Dragon
Susiwijono menambahkan bahwa status PIK sebagai kawasan PSN merupakan upaya untuk pengembangan hijau (green destination).
Selain itu, Susiwijono meluruskan bahwa yang menjadi PSN bukan semua kawasan PIK 2.
Akan tetapi, hanya kawasan mangrove PIK 2 saja.
PIK 2 akan dikembangkan secara khusus untuk sektor pariwisata hijau.
Adapun total investasi PSN PIK 2 senilai Rp65 triliun.
Sementara itu, untuk Kawasan Pengembangan Terpadu di BSD difokuskan untuk sektor kesehatan.
Pada kawasan tersebut akan dibangun sebuah fasilitas riset biomedis.
"Di luar itu, ada kegiatan pendidikan dan sebagainya. Jadi bukan kawasan BSD-nya, hanya sekitar 56 hektar yang khusus nanti sesuai dengan rekomendasi teknis menteri," katanya.
Baca Juga: Berikut Ini Adalah Syarat-syarat dalam Lakukan Zakat yang Perlu Diketahui Umat Muslim
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menetapkan sebanyak 14 PSN baru.
Tujuannya untuk pemerataan pembangunan pada sektor infrastruktur, pariwisata, pendidikan, dan kesehatan.
14 PSN yang tersebar tersebut menurut Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto memiliki nilai investasi yang tinggi.
14 PSN baru tersebut memiliki dampak ekonomi luas seperti sektor jalan, pelabuhan, dan kereta api.
Selain itu, dampak ekonomi luasnya seperti bendungan, energi, listrik, kesehatan, dan telekomunikasi.***
