Profil Anthony Ginting , Badminton Giant Killer Penggermar Taufik Hidayat

1 Agustus 2021, 18:44 WIB
Profil Anthony Sinisuka Ginting, The Giant Killer, tunggal putra badminton Indonesia yang merupakan penggemar Taufik Hidayat. /Anthony Sinisuka Ginting

SRAGEN UPDATE – Pebulu Tangkis Anthony Sinisuka Ginting merupakan salah satu atlet yang mewakili Indonesia dalam berbagai ajang Badminton dunia di cabang tunggal putra.

Sebagai pebulu tangkis muda, Anthony Ginting cukup memiliki banyak prestasi dan raihan yang telah dicapai dalam karirnya.

Meski baru berusia 22 tahun, Ginting telah menghadapi berbagai pertandingan yang sulit dan melawan pebulu tangkis yang lebih senior darinya.

Baca Juga: 3,5 Juta Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Apa Bedanya dengan Sinovac dan AstraZeneca?

Kento Momota, Chen Long, Viktor Axelsen, hingga Lin Dan pernah menjadi korban permainan hebatnya di lapangan bulu tangkis.

Hal tersebut menjadikan pebulu tangkis kelahiran Cimahi itu mendapat julukan ‘The Giant Killer’ Badminton.

Sebagai atlet yang memiliki rangking nomor 8 dunia, permainannya tentu saja sangat diperhitungkan dalam dunia Badminton.

Indonesia sangat mengandalkannya pada beberapa even badminton Internasional seperti Olimpiade Tokyo 2020 bersama dengan atlet tunggal putra lainnya Jonathan Christie.

Baca Juga: The Black Label Rilis Single Poster untuk Comeback Somi

Bukti dari kehebatan permainan Atlet Bulutangkis tunggal putra tersebut adalah saat mengalahkan juara bertahan Olimpiade, Chen Long pada ajang China Open 2018.

Selain itu beberapa unggulan lainnya seperti Viktor Axelsen dan juga Tien Chen telah dikalahkan Anthony dalam perjalannya meraih gelar terbesarnya dalam empat tahun karir profesionalnya tersebut.

Pada pertandingan final, Kento Momota yang memiliki gelar juara dunia juga berhasil dikalahkan pada pertandingan final.

Baca Juga: PENTING! Kisi-kisi Soal TIU CPNS 2021 Terperinci dengan Cabang Jenis Soalnya

Sebuah rekor yang dihasilkan Anthony Ginting dalam menumbangkan tiga atlet yang memiliki gelar juara dunia dalam tiga hari dan meraih gelar China Open 2018.

Sebelum berkembang menjadi atlet yang mencapai kejuaraan dunia, Kejuaraan internasional pemuda juga telah dicapai pebulu tangkis tersebut seperti Youth Olympic Gmes pada 2014 yang di adakan di Nanjing China.

Permainan yang agresif dan juga fleksibel ditampilkan oleh pemuda itu dalam permainan menyerang yang ulet dan juga sangat kuat dalam bertahan.

Baca Juga: 3 Syarat dan Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan Ketika Menikah di Masa Pandemi Covid-19

Gaya permainan yang ditunjukkan juga memiliki strategi khusus dan selalu mempersiapkan penampilannya sebelum pertandingan.

Berdasarkan kemampuan bermainnya tersebut, Anthony dapat mengalahkan juara Olimpiade Rio de Janeir,  Chen Long, hanya dalam waktu 42 menit dan mencatatkan rekor 6 kali menang dari 9 kali berhadapan.

“Seperti dengan pemain lain ketika head-to-head menguntungkan Anda, kepercayaan diri Anda akan ada di sana karena Anda cukup tahu bagaimana pemain lain bermain,” terang Anthony seperti yang dikutip dari situs resmi olympic.com.

Baca Juga: 6 Khasiat dan Manfaat Kelor, Salah Satunya Mencegah Kanker

“Saya juga meninjau pertandingan saya sebelumnya untuk mendapatkan kembali ingatan saya dan strategi yang saya gunakan sebelumnya,” kata Ginting.

Ayahnya mengenalkannya pada badminton sejak kecil, meskipun saudara lainnya menggemari olahraga lain.

Pada usia 18 tahun, Anthony mengejutkan semua orang dengan mencapai perempat final Indonesia Open, membuat semua orang ingin mengetahui calon bintang badminton ini.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Sering Dinilai Sehat Ini, Ternyata Buruk Bagi Kesehatan

Sebagai Pebulutangkis muda asal Indonesia tentu saja akan mengidolai legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat.

Karena pada saat muda, Ginting sempat mengikuti Klub Badminton yang juga sempat dibela oleh Taufik Hidayat saat memulai karirnya.

"Saya dulu sering menonton dia bermain di TV. Dengan raket di tangan, saya akan mencoba meniru gerakannya," kata Anthony seperti yang dikutip dari situs resmi Olimpiade.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Olympic.com

Tags

Terkini

Terpopuler