SRAGEN UPDATE – Setelah Badminton World of Federation (BWF) telah mengumumkan daftar kualifikasi pemain badminton yang mengikuti ajang bergengsi olahraga terbesar dunia, Olimpiade Tokyo 2020 pada 5 Juli 2021, maka persiapan pun terus dilakukan.
Namun Jonathan Christie yang biasa dipanggil Jojo mengaku tetap diliputi rasa ketegangan untuk menghadapi olimpiade tersebut, meski sudah dicoba untuk enjoy.
Hal ini bukan alasan bagi Jojo bahwa Olimpiade yang membuat dirinya tegang, melainkan kondisi dunia yang sedang tidak menentu karena pandemi Covid-19.
“Tegang sudah pasti ada tapi tegangnya bukan karena apa-apa, lebih karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Ambil Contoh di All England kemarin, kita sudah disana tapi tiba-tiba tidak bisa bertanding dan cukup membuat down,” ucapnya.
Jojo yang merupakan pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 ini tidak merasa jumawa terlebih lagi pernah menorehkan medali emas di SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan Asian Games 2018 Jakarta.
Hal ini disampaikannya bahwa Olimpiade sebagai ajang multievent yang berbeda dan terasa lebih mempresentasikan negaranya.
“Multievent ini ini salah satu pertandingan yang lebih banyak orang tahu daripada yang lainnya. Selain itu, kadang multievent terasa lebih merepresentasikan negara dan membela Indonesia,” tutur Jojo.