Erick menambahkan bahwa mereka harus memberi pendampingan, memberi solusi serta datang langsung karena Piala Dunia U-20 sangat penting.
“Bersama negara-negara Asia Tenggara, kita mulai membicarakan proses bidding tuan rumah Piala Dunia 2034. Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 jadi ujiannya. Kita harus sukses dan serius kaitan Piala Dunia U-20, cek satu persatu,” imbuhnya.
Dalam kunjungan FIFA ke kota Bengawan pada ahir Februari lalu, pihaknya memberikan sejumlah catatan terkait renovasi.
FIFA meminta agar kualitas rumput lapangan ditingkatkan, penambahan anti slippery floor dan pemasangan rumput sintetis di area sekeliling lapangan pertandingan,
Selain itu, Pemkot Surakarta (Solo) juga diminta untuk menambahkan fasilitas toilet, renovasi media tribun, membuat kamera platform, menambahkan CCTV, menambahkan flagpole serta membongkar paar yang menghalangi pandangan penonton.
Tak hanya itu FIFA juga memerintahkan adanya penataan kawasan stadion, test commissioning lampu lapangan serta perbaikan lampu area parkir dan pembuatan garis parkir.
Baca Juga: Barcelona Didakwa Lakukan Suap Terhadap Wasit LaLiga Sejak 2001 - 2017
Dengan dibantu Kementerian PUPR,proses pengerjaan renovasi tersebut diyakini dapat tuntas sebelum kedatangan FIFA pada 25 Maret mendatang.