SRAGEN UPDATE – Menginginkan anak lancar ujian di sekolah tentu menjadi dambaan bagi para orang tua tapi tak jarang banyak sekali orangtua yang mulai berpuasa.
Tentu dibalik melakukan puasa saat anak lancar ujian harus diperhatikan terlebih dahulu bagaimana hukum puasa tersebut.
Dikutip dari akun YouTube Shahih Fiqih, inilah hukum puasa yang berhubungan dengan anak lancar ujian.
Baca Juga: Catat! 20 Pemain Tim Nasional Senegal di Piala Afrika 2022
Untuk dalam hal ini, agar anak lancar ujian ternyata ada hukumnya pertama bisa dimulai dari melakukan ketaatan supaya bisa mendapatkan pahala dari sang maha kuasa, Allah SWT.
Bahkan menurut Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslan ternyata ini merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling sempurna dibandingkan dengan ibadah lainnya.
Kemudian untuk kedua bisa dengan melakukan ibadah bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah melainkan seperti agar anak lancar ujian.
Baca Juga: SPOILER Eternals 2, Benarkah Ikaris Sudah Mati? Inilah 3 Cara agar Richard Madden Bisa Hidup Kembali
Hal itu merupakan salah satu tujuan duniawi yang diinginkan oleh orangtuanya agar anak tidak memiliki hambatan sama sekali.
Ini sama saja seperti tercantum ke dalam firman Allah Ta’ala,”Barangsiapa menginginkan dunia dan perhiasannya maka akan kami berikan pahala sempurna di dunia, sehingga ia tidak dirugikan
Mereka itulah orang – orang yang tidak memperoleh pahala di akhirat kecuali neraka,” (Qs. Hud: 15-16).
Sedangkan untuk yang ketiga biasanya akan menggabungkan niat, salah satunya dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT agar tujuan duniawinya bisa terwujud dengan mudah.
Tetapi jika dibandingkan dengan riya ini justru berbeda, karena pada dasarnya riya adalah beribadah hanya untuk manusia.
“Tidak ada dosa bagi kalian untuk mencari rezeki dari Rabb kalian,” (QS Al – Baqarah: 198).
Selain itu, terdapat hadits lain seperti Aku (Nuh) berkata: “Beristighfarlah kalian semua! Perhatikan, istighfar adalah ibadah,”
Tapi Nuh berkata: “Beristighfarlah kalian semua! Sesungguhnya Dia Maha Pengampun,”.
“Pasti Allah akan menurunkan hujan lebat, memperbanyak harta dan anak – anak kalian serta memberikan kepada kalian kebun dan sungai – sungai,” (QS. Nuh: 10-12).
Nabi Muhammad SAW pun berkata: “Barangsiapa membunuh musuh dan ia punya bukti, maka harta yang melekat pada musuh tersebut menjadi miliknya,” (HR. Bukhari no.3142 dan Muslim no 1751).
***