SRAGEN UPDATE - Ayat atau dalil Alquran telah memberi petunjuk tentang bagaimana manusia dilarang untuk merasa paling baik dan paling suci.
Merasa paling baik dan paling suci akan menghalangi seseorang untuk untuk mendalami makna kehidupan dan sukar menerima perbaikan dari orang lain.
Dua dalil ayat Alquran yang membahas tentang larangan menganggap diri paling baik dan paling suci ada pada surah An Nisa ayat 49 dan surah An Najm ayat 32.
Berikut dua ayat Alquran, lafadz bunyi Arab artinya bahasa Indonesia, dalil tentang larangan menganggap dirinya paling baik pada surah An Nisa dan An Najm.
Baca Juga: 5 Ayat Alquran Tentang Kaum Luth, Larangan dan Azab Bagi Gay dan Lesbian
Surah An Nisa ayat 49
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يُزَكُّوْنَ اَنْفُسَهُمْ ۗ بَلِ اللّٰهُ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا ٤٩
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.
Makna: Ayat ini mengajarkan haramnya mengklaim suci diri sendiri, dan wajib berusaha mensucikan dirinya dengan iman, ilmu dan amal sholeh.
Baca Juga: Ayat Alquran Tentang Hutang Piutang dan Anjuran Mencatatnya di Al-Baqarah 282-283
Surah An Najm ayat 32
اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى ࣖ ٣٢
(Mereka adalah) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji. Akan tetapi, mereka (memang) melakukan dosa-dosa kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia lebih mengetahui dirimu sejak Dia menjadikanmu dari tanah dan ketika kamu masih berupa janin dalam perut ibumu. Maka, janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia lebih mengetahui siapa yang bertakwa.
Baca Juga: 5 Ayat Alquran Tentang Kematian, Arab, Terjemah dan Tafsir Quraish Shihab
Al-Baqarah ayat 286
۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ اُلُوْفٌ حَذَرَ الْمَوْتِۖ فَقَالَ لَهُمُ اللّٰهُ مُوْتُوْا ۗ ثُمَّ اَحْيَاهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ ٢٤٣
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dalam jumlah ribuan karena takut mati? Lalu, Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu!” Kemudian, Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah Pemberi karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
Demikianlah dua ayat Alquran, lafadz bunyi Arab artinya bahasa Indonesia, dalil tentang larangan menganggap dirinya paling baik.***