Definisi Israiliyat atau Cerita-cerita Dongeng Dalam Al Quran dan Asal Terjadinya

- 1 Juli 2021, 20:26 WIB
Al Quran.Israiliyat diwaspadai umat Islam karena dikhawatirkan mengaburkan makna dalam Al Quran
Al Quran.Israiliyat diwaspadai umat Islam karena dikhawatirkan mengaburkan makna dalam Al Quran /Pixabay/Pexels

SRAGEN UPDATE – Israiliyat diwaspadai umat Islam karena dikhawatirkan mengaburkan makna dalam Al Quran. Islam bersikap tegas terhadap israiliyat ini. Banyak tokoh Islam yang mendefinisikan israiliyat.

Secara bahasa, kata israiiyyat merupakan bentuk jamak dari israiliyah, yang berarti hamba Tuhan. kata israiliyah sendiri merupakan bentuk kata yang dinisbahkan pada kata Israil, yang erat kaitannya dengan Bani Israil yang merujuk pada garis keturunan Nabi Ya’kub a.s.

Israiliyat terkadang identik dengan yahudi, yakni orang-orang yang memiliki pola pikir, agama, dan dogma yahudi.

Dari definisi yang dijelaskan oleh tokoh-tokoh Islam, para ulama menyepakati bahwa Israiliyat berisi unsur-unsur dari luar yang masuk ke dalam Islam, umumnya berisi cerita-cerita dan dongeng-dongeng dari non muslim yang masuk ke dalam Islam itu sendiri.

Baca Juga: Kisah Ashabul Kahfi Ternyata Bukan Hanya Dalam Al Quran, di Injil pun Ada

Kenapa Israilliyat ini muncul?

Kita tahu bahwa Al Quran merupakan kitab suci umat Islam. Di dalam Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan umat terdahulu. Sebagaimana kebanyakan orang yang ingin memahami isi kandungan Al Quran, mereka mencari tahu lebih dalam dari ayat per ayat di dalam Al Quran.

Namun karena bahasa Al Quran singkat, ringkas, dan mengandung unsur balaghah yang tinggi, sehingga kisah-kisah yang diabadikan dalam Al Quran tidak disebutkan secara terperinci. Berbeda dengan Taurat dan Injil, kisah-kisah tersebut diceritakan secara gamblang.

Rasulullah yang merupakan mufassir terbaik Al Quran juga tidak banyak menjelaskan hal tersebut. Sehingga para sahabat saat itu banyak bertanya kepada Rasulullah untuk lebih dijelaskan lagi.

Namun Rasulullah tidak melarang para sahabat untuk bertanya langsung kepada Ahlul Kitab (ahli kitab taurat / injil), sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Janganlah kalian mempercayai Ahli Kitab dan jangan (pula) mendustakannya, dan katakanlah ‘Kami beriman kepada Allah dan (Kitab) yang diturunkan kepada Kami”. (HR. Bukhari)

Para ahli kitab yang ditanya oleh para sahabat menceritakan kembali kisah-kisah terdahulu. Dari sanalah awal israiliyat muncul.

Baca Juga: Mati Tenggelam Disebut Syahid, Bagaimana Penjelasannya Dalam Islam?

Kapan Israiliyat muncul?

Ketika Rasulullah SAW masih hidup, israiliyat tidak banyak berkembang, sebab Rasulullah-lah satu-satunya mubayyin (penjelas) berbagai permasalahan yang berkaitan dengan Al Quran.

Namun sepeninggalnya Rasulullah SAW, tidak ada seorang pun yang berhak menjadi penjelas wahyu Allah. Oleh karena itu, para sahabat mengambil jalan berijtihad sendiri dengan bertanya kepada ahli kitab.

Para sahabat menerima riwayat yang disampaikan ahli kitab dengan sangat hati-hati, karena dalam Taurat dan Injil pun ada bagian yang ringkas isinya.

Pada masa para sahabat inilah israiliyat berkembang dan tumbuh subur. Hanya saja dalam menerima riwayat dari kalangan Yahudi dan Nasrani, para sahabat memilahnya dengan sangat ketat.

Apabila mereka menjumpai kisah israiliyat yang bertentangan dengan syariat Islam maka mereka akan menolaknya. Apabila kisah-kisah tersebut benar, mereka pun menerimanya. Dan apabila kisah-kisah itu diperselisihkan keberadaannya, mereka akan menangguhkannya (mauquf).

Baca Juga: Niat Bersedekah Justru Mendapat Dosa, Simak Larangan Memberi Pengemis.

Faktor-faktor yang menyebabkan Israiliyat Semakin Berkembang

Faktor-faktor yang menjadi penyebab israilliyat semakin berkembang, di antaranya:

  1. Kematian Rasulullah sehingga tidak ada lagi penjelas Al Quran yang dipercaya
  2. Orang-orang Yahudi masuk Islam. Mereka ini mempunyai andil besar terhadap perkembangan israiliyat di kalangan muslim. Beberapa nama dari golongan ini : Abdullah bin Salam, Ka’ab bin Akhbar, dan Wahab bin Munabbih.
  3. Munculnya lembaga pengkajian keagamaan bernama Midras yang aktif menyebarkan israiliyat.
  4. Pada masa tabi’in sering terjadi penafsiran dan periwayatan yang tidak selektif dan kurang ketat. Sehingga banyak tafsir Al Quran yang terkena kisah israiliyat.
  5. Para tafsir juga tidak mencantumkan sanad dengan jelas dan tegas, sehingga tercampurnya riwayat yang shahih dan dhoif.
  6. Kecenderungan masyrakat yang suka mendengarkan kisah-kisah masa lampau, kebanyakan berasal dari kisah israiliyat.

Pada masa ini menjamurlah tukang kisah yang disebut al-Qashash, yaitu para penyampai berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranyya.

Lambat laun israiliyat memengaruhi tafsir Al Quran. Kemudian mereka merombak besar-besaran sistem penafsiran Al Quran agar menetapkan musnad, dhabith, dan sistem ‘adalah para perawi agar tafsir Al Quran tetap terjaga kemurniannya. Wallahu a’lam.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Raihanah. ISRAILIYYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TAFSIR ALQURA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah