Memelihara Anjing Amalnya Akan Dikurangi Sebesar Dua Gunung Per Hari? Begini Jawaban Buya Yahya

- 19 Januari 2022, 10:56 WIB
Benarkah Anak yang Tidak Diaqiqah, Orang Tuanya Tidak Akan Mendapat Syafaat? Begini Kata Buya Yahya.
Benarkah Anak yang Tidak Diaqiqah, Orang Tuanya Tidak Akan Mendapat Syafaat? Begini Kata Buya Yahya. /Tangkap Layar YouTube Al-Bahjah TV



SRAGEN UPDATE –
 Buya Yahya mendapatkan pertanyaan berupa apakah memelihara anjing maka amalnya akan dikurangi sebesar dua gunung per hari?

Seorang pria yang bertanya kepada Buya Yahya tersebut merupakan seorang mualaf dengan kondisi di mana keluarganya non-muslim.

Pria yang bertanya pada Buya Yahya ini masih tinggal di rumah dengan keluarganya, yang kebetulan memelihara anjing, pria tersebut resah dan ingin tahu apa yang harus dilakukan.

Begini jawaban dari Buya Yahya.

Pertama, pria tersebut bukanlah orang yang memelihara anjing, sebab keluarganya yang memelihara.

Baca Juga: Sinopsis Moon Knight dan Segala Hal yang Telah Diketahui Sejauh Ini Tentang Karakter Pahlawan Baru Itu

Sehingga hadis yang mengatakan bahwa seseorang yang memelihara anjing akan dikurangi amalnya sebesar dua gunung per hari tidak berlaku pada pria tersebut.

Para ulama juga berbeda-beda dalam menjelaskan tentang amal yang dikurangi dua gunung per hari, sebab ada anjing yang boleh dipelihara.

Seperti anjing penjaga dan anjing untuk berburu.

Justru hal yang digarisbawahi oleh Buya Yahya adalah, pria tersebut haruslah lebih dekat dengan orang tuanya.

Buktikan bahwa setelah memeluk Islam, pria itu lebih baik daripada yang sebelumnya.

Kemudian apakah salat pria tersebut sah atau tidak di rumah yang memelihara anjing, dan ada kemungkinan najis menempel di tempat yang tidak diketahui?

Buya Yahya menjawab bahwa salat pria tersebut sah.

Baca Juga: Semua Hal Tentang All of Us Are Dead yang Perlu Diketahui, Dari Pemeran Sampai Cameo

“Anda tidak usah pusing tentang urusan najis anjing, pertama dalam mazhab Syafi'i najis itu akan berpindah jika Anda basah atau anjing itu basah.”

Untuk pria tersebut yang tinggal serumah dengan keluarga non-muslim dan kondisinya sebagai mualaf, Buya Yahya mengatakan spesial untuk pria tersebut kondisi ini.

Ketika diminta oleh keluarga memegang anjing, maka pria tersebut diperbolehkan untuk melakukannya.

Buya Yahya menjelaskan dari mazhab lain yang mengatakan bahwa anjing tidak najis.

Hal ini supaya pria tersebut tetap dekat dan tampak berbakti kepada orang tua yang berbeda agama.

“Dan itu tidak merusak agama Anda, tidak. Anda boleh, mungkin Anda disuruh kasih makan, kasih. Biarpun anjing itu mendusel-dusel Anda biarkan, jangan ditendang.”

Baca Juga: 16 Kata-Kata Bijak Dari Rasulullah SAW yang Dapat Diamalkan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebab jika menendang itu akan menyakiti hati keluarga yang lain, terlebih itu juga bukan sikap yang baik kepada makhluk hidup.

“Intinya itu dalam irama menjalankan agama untuk berbakti kepada Ibunda, biarpun beliau belum muslim, Anda baik kepada Ibunda.”

Untuk pria tersebut yang masih tinggal di dalam rumah keluarga yang non-muslim, maka situasi dan kondisi itu dapat dimengerti.

Namun, ketika sudah tinggal sendiri maka hal tersebut ada baiknya dihindari, begitulah penjelasan dari Buya Yahya.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x