Orang Istighfar Sambil Mengingat Dosa itu Sombong! Begini Penjelasan Gus Baha

- 22 Januari 2022, 09:54 WIB
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha /YouTube OJK

SRAGEN UPDATE – Gus Baha merupakan pendakwah yang sudah terkenal di Indonesia melalui isi ceramahnya yang luwes.

Ceramah yang disampaikan Gus Baha menggunakan analogi yang pas dengan pemahaman masyarakat umum dan tidak menyudutkan salah satu pihak atau golongan.

Menurut Gus Baha semua orang berpotensi bisa masuk surga. Salah satunya adalah dengan taubat yang benar dan tidak mempersalahkan.

Dikutop SragenUpdate.com dari unggahan video di channel YouTube Santri Gayeng pada 3 Desember 2020, Gus Baha memaparkan penjelasannya.

“saya itu semakin yakin (ainul yaqin) bahwa Rasulullah itu kekasih Allah, soal istighfar Nabi masih mengajari ‘saya kembali pada-Mu dengan membawa nikmat-Mu‘ tidak semuanya ingat dosa saja,“ Dawuh Gus Baha.

Baca Juga: Mengingat Dosa Termasuk Tipu Daya Setan? Begini Penjelasan Gus Baha

Menurut Syekh Abul Qasim al-Qusyairi bahwa orang istighfar sambil mengingat dosa itu sombong. Lantas harus mengingat apa?

Ya harus mengingat betapa luasnya rahmat Allah SWT. Jangan ingat dosa yang pernah dilakukan saja, sebab seolah-olah istighfar menangis karena mengingat dosa.

Setelah ingat dosa maka akan membuat hidup terasa tidak nyaman dengan Allah. Seharusnya kan ingat “Ya Allah, saya ini pernah berdosa tapi tetap diizinkan mujalasah dengan-Mu.“

“Saya pernah berdosa tapi tetap diizinkan menghadap-Mu untuk meminta ampunan.Ya Allah, betapa besarnya hidayah-Mu,“ jelas Gus Baha.

Allah tahu bahwa hamba-Nya pernah dosa, tapi tetap diberikan hidayah berupa mampu mengucapkan istighfar. Dan juga mensifati diri-Nya Ghofurun Rahim yakni Dzat Yang Maha Pengampun.

Mengampuni dalam artian banyak menghapus segala dosa yang dilakukan oleh hambanya yang mau bertaubat nasuha.

Sehingga ketika yang diingat adalah nikmat Allah maka akan asyik mensifati-Nya bahwa Allah itu al-Ghafur dan al-Rahim, bukan larut dalam dosa.

Baca Juga: Kapan Puasa 1 Ramadhan 1443 H? Inilah Jadwal Untuk Tahun 2022 Beserta Niatnya

Jika hanya ingat dosa saja maka akan dapat menimbulkan menyakiti diri sendiri karena penyesalan dari dosa secara berlebihan, seperti memukul jidat.

Lama-lama wiridannya bukan astaghfirullah, tapi “Nasib..nasib, nasib..“ Hal tersebut merupakan ulah dari setan.

Wiridan yang seperti diatas adalah tidak ada ilmunya. Ucapan penyesalan yang cenderung mengumpat dirinya sendiri tanpa memikirkan nikmat Allah SWT.

“Kenapa dulu saya ikut setan, akhirnya jadi begini!” lanjut Gus Baha.

Menurut Abu al-Hasan Syadzili bahwa setan mengingatkan kebaikan Allah memberi hidayah dan mengingatkan sisi jelek seorang hamba.

Akhirnya seorang hamba dijauhkan dari rasa nyaman berhubungan dengan Allah SWT. Maka disinilah kemenangan setan yang menyebabkan rasa frustasi akan nikmat Allah.***

Editor: M Boby Hasan Arfani

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x