Ketika panah dan pedang telah menghujam di tubuh Khubaib, salah seorang petinggi Quraisy mendekati Khubaib dan menawarkan Nabi Muhammad sebagai gantinya agar ia selamat dan sehat bisa hidup bersama-sama dengan keluarganya.
Baca Juga: Penggambaran Keindahan Fisik Nabi Muhammad SAW Menurut Ali bin Abu Thalib, Sahabat Rasulullah SAW
Dengan sontak Khubaib menjawab, "Demi Allah, aku tidak menginginkan (selamat) bersama anak dan istriku dan selamat menikmati dunia, sementara Rasulullah terkena duri."
Ketika mereka hendak mengangkat tubuh Khubaib di tiang penyaliban, ia berdoa, "Ya Allah, kami telah menyampaikan tugas dari Rasul-Mu, maka sampaikan kepadanya esok, mengenai apa yang kami alami."
Tidak lama kemudian, terbunuhlah Khubaib di tangan Abu Sirwa'ah, Ugbah bin Al-Haris dalam keadaan sya id di atas salib. Doa Khubaib terkabul, Allah mengutus Jibril untuk remberi tahu Nabi Muhammad tentang kematian Ashim dan Khubaib.
Maka, Nabi menyuruh Zubair bin Awwam dan Al-Migdad bin Amr untuk menguburkan jenazah Ashim, sementara Amr bin Umayyah Adh-Dhamri diutus untuk mengambil jenazah Khubaib di atas kayu salib."
Amr bin Umayyah bercerita bahwa ia diutus Rasulullah SAW untuk mengambil jenazah Khubaib dari orang-orang Quraisy.
Ia mendatangi kay yang digunakan untuk menyalib Khubaib.
Karena takut ada mata-mata musuh yang melihat, ia menaiki kayu itu sambil mengamati sekitarnya.